Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tinggalkan Teror, Jadikan Ramadan Momentum Menghilangkan Kebencian

16 Mei 2018   08:06 Diperbarui: 16 Mei 2018   08:51 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdoa - maahaadzaa.com

Beberapa hari lalu, kelompok JAD telah menebar kebencian dan teror di sejumlah daerah. Tidak hanya kekhawatiran, aksi teror tersebut juga telah berdampak pada hilangnya nyawa tak berdosa.

Tidak hanya dewasa, perempuan dan anak-anak juga banyak yang menjadi korban. Perilaku yang tidak manusiawi ini, semestinya tidak boleh dicontoh oleh semua orang. Dan kejadian ini juga menunjukkan bahwa, kebencian yang berlebihan bisa mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak manusiawi, seperti menebar teror.

Aksi teror memang menjadi ancaman bagi seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia. Berbagai aksi teror dari tahun 2000 an hingga saat ini, telah melahirkan generasi-generasi bomber.

Meski ideologi yang diyakini para teroris ini berasal dari luar, kenyataannya para pelaku teror ini adalah anak-anak Indonesia. Anak-anak yang masih mempunyai harapan.

Sayangnya, karena salah dalam memahami ajaran agama, mereka menebar teror yang dianggap sebagai bagian dari menegakkan agama. Padahal apa yang mereka yakini tersebut tidak dibenarkan secara agama ataupun hukum positif.

Kemarin, pemerintah telah menetapkan, 17 Mei 2018 sudah memasuki bulan Ramadan. Itu artinya seluruh umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Dalam bulan ini, seluruh umat muslim akan berlomba berbuat kebaikan. Karena bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Karena itulah, Ramadan disebut juga bulan suci. Mari kita kita jadikan bulan Ramadan sebagai momentum, untuk mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang kemarin sempat hilang.

Jadikanlah bulan Ramadan sebagai bulan pembersihan diri dan menghilangkan segala dosa. Jadikanlah Ramadan juga sebagai bulan untuk memaafkan segala perbuatan yang salah.

Bibit kebencian harus dihilangkan dan diganti dengan bibit kedamaian. Dengan memperbanyak ibadah di bulan suci, akan melahirkan ucapan dan perilaku yang adem, yang penuh manfaat bagi semua orang.

Dikatakan bahwa di bulan suci, setan diborgol dan tidak boleh mengganggu manusia. Lalu, bisa kah kita menjaga mata, telinga, hati, mulut dan tingkah laku tanpa ada rasa benci, iri ataupun dengki?

Pertanyaan diatas harus menjadi renungan kita semua di bulan suci. Jangan sampai kita semangat menyambut Ramadan di awal-awal, tak lama kita kembali lagi memelihara kebencian dalam diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun