Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keberagaman Membuat Indonesia Kuat dan Bersatu

12 Juli 2017   07:20 Diperbarui: 12 Juli 2017   07:24 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Bersatu - samuelunch.wordpress.com

Presiden Soekarno pernah mengatakan "kebhinekaan bukan jadi penyebab kita terbelah atau bahkan terpecah, melainkan menjadi alasan kuat untuk kita bersatu." Pernyataan Soekarno ini terbukti. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya itu, bisa mendapatkan kemerdekaan setelah bersatu. Perjuangan melawan penjajah tidak lagi dilakukan secara kedaerahan, tapi dilakukan secara bersama-sama.

Dan pernyataan presiden pertama ini, semestinya perlu menjadi perenungan bagi pihak-pihak yang selalu mempersoalkan perbedaan dan keberagaman. Tidak dipungkiri, meski jumlahnya relative kecil, masih saja ada sebagian pihak yang mengininkan keberagaman itu hilang. Pihak yang berbeda dianggap sebagai persoalan. Karena itu, perlu kiranya pihak-pihak yang salah ini, diluruskan demi terjaganya persatuan dan kesatuan negeri ini.

Mari kita introspeksi. Kita tinggal di negara yang mempunyai ribuan suku dan budaya. Didalamnya juga terdapat adat istiadat dan kepercayaan yang berbeda pula. Faktanya, meski masyarakat Indonesia majemuk tidak lantas membuat negeri ini dihiasi perang saudara. Bahwa potensi terjadinya konflik antar masyarakat, memang tidak bisa dipungkiri. Namun tidak ada satu semangat pun diantara masyarakat, yang menginginkan terjadi perpecahan dan konflik dimana-mana.

Sebaliknya, kondisi perang dan konflik inilah yang diharapkan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan keberagaman. Dengan terjadinya perang atau konflik itulah, bisa dijadikan pembenaran bagi kelompok radikal untuk melakukan jihad, bom bunuh diri, atau serangkaian tindakan teror lainnya. Pada titik inilah aksi terorisme terjadi. Mereka menebar pemahaman sesat, agar masyarakat juga terlibat dalam 'perang' yang mereka ciptakan. Mereka memaknai jihad secara salah, dan berdampak pada hilangnya kebenaran dalam ajaran agama.

Kelompok radikal yang suka mengkafirkan orang lain ini harus dikembalikan ke jalan yang benar. Suka tidak suka, mereka besar dan tinggal di negara yang bernama Indonesia. Negara ini sangat menjunjung tinggi toleransi antar umat manusia. Hal ini dilakukan karena Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Setelah lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka, ada suara-suara yang menolak keberagaman, menolak Pancasila dan diganti dengan paham khilafah, hal ini tidak bisa dibiarkan. Karena ideologi kekerasan dengan mengatasnamakan agama itu, bisa berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan yang telah ada.

Ingat, perbedaan bisa menjadi kekuatan jika dimaknai sebagai anugerah. Namun jika perbedaan dimaknai sebagai persoalan, tentu negara yang kaya akan sumber alam dan manusianya ini, tentu pelan-pelan akan hancur oleh penduduknya sendiri. Sekali lagi, Indonesia merupakan negara yang besar. Di Indonesia, perbedaan merupakan keniscayaan dan tidak bisa dihindari. Maraknya aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini, dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak menghargai perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun