Mohon tunggu...
Hesti Widayani
Hesti Widayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Wanita yang hebat adalah mereka yang memiliki kekuatan untuk mencintai tanpa batas, menginspirasi orang lain, dan meraih impian mereka dengan ketekunan dan keteguhan yang tak tergoyahkan (Oprah Winfrey)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Lingkungan Sekolah Ramah Anak: 10 Langkah yang Efektif

31 Mei 2023   09:14 Diperbarui: 31 Mei 2023   09:32 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lingkungan sekolah yang ramah anak adalah suatu hal yang sangat penting untuk memastikan perkembangan dan kesejahteraan anak-anak. Ketika anak-anak merasa diterima, aman, dan didukung di sekolah, mereka cenderung lebih bahagia, termotivasi, dan berprestasi. Membangun lingkungan sekolah yang ramah anak bukanlah tugas yang sulit, tetapi membutuhkan perhatian dan komitmen dari semua pihak terkait. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 langkah efektif untuk membangun lingkungan sekolah yang ramah anak.

  • Melibatkan anak-anak dalam pengambilan keputusan: Libatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi mereka di sekolah. Melalui forum atau kelompok diskusi, mereka dapat memberikan masukan dan pendapat mereka untuk meningkatkan kebijakan dan praktik sekolah.
  • Menerapkan aturan dan disiplin yang adil: Buat aturan yang jelas, konsisten, dan adil untuk semua anak. Pastikan mereka memahami konsekuensi dari pelanggaran aturan, tetapi juga berikan kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka.
  • Membangun hubungan yang baik antara guru dan anak: Guru harus menciptakan ikatan emosional dan koneksi yang positif dengan anak-anak. Mendengarkan mereka dengan empati, memberikan dukungan, dan membangun hubungan saling percaya adalah kunci dalam membangun lingkungan sekolah yang ramah anak.
  • Menghargai keanekaragaman: Sekolah harus menerima dan menghargai keanekaragaman di antara anak-anak. Mendorong apresiasi terhadap budaya, ras, agama, dan keunikan individu setiap anak dapat menciptakan rasa inklusi yang kuat di lingkungan sekolah.
  • Menyediakan sarana komunikasi yang terbuka: Buat saluran komunikasi yang terbuka antara anak-anak, guru, dan orang tua. Anak-anak harus merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah atau perasaan mereka, dan mereka harus merasa didengar dan dihargai.
  • Membangun lingkungan belajar yang interaktif: Sekolah harus menciptakan lingkungan yang menarik dan memfasilitasi pembelajaran aktif. Gunakan metode pengajaran yang melibatkan partisipasi aktif anak-anak, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan eksperimen praktis.
  • Menyediakan dukungan emosional dan kesehatan mental: Sekolah harus memiliki program pendukung emosional dan kesehatan mental untuk anak-anak. Bekerjasama dengan konselor sekolah atau tenaga kesehatan mental untuk memberikan bantuan dan sumber daya yang diperlukan.
  • Mendorong partisipasi orang tua: Orang tua memiliki peran penting dalam membangun lingkungan sekolah yang ramah anak. Melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti pertemuan orang tua dan kegiatan sukarela, dapat memperkuat keterlibatan mereka dan memperkuat ikatan antara rumah dan sekolah.
  • Menghindari hukuman yang tidak sesuai: Hindari hukuman yang tidak sesuai, keras, atau memalukan. Fokuslah pada pendekatan yang lebih positif, seperti memberikan konsekuensi yang relevan dan mendidik anak-anak tentang tanggung jawab dan akibat dari tindakan mereka.
  • Melakukan evaluasi dan peningkatan terus-menerus: Lakukan evaluasi teratur terhadap lingkungan sekolah dan praktik yang ada. Dengan melibatkan anak-anak, guru, dan orang tua, identifikasi area yang perlu ditingkatkan dan buat rencana aksi untuk terus memperbaiki lingkungan sekolah yang ramah anak.

Membangun lingkungan sekolah yang ramah anak adalah tanggung jawab bersama. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah efektif ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, aman, dan memenuhi kebutuhan anak-anak. Ini akan berdampak positif pada kesejahteraan dan perkembangan mereka, membantu mereka mencapai potensi penuh mereka, dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun