Menyikapi sebuah kebijakan
Kebijakan pemerintah untuk memberikan insentif buat karyawan dan perintis usaha dan mungkin upaya lainnya, perlu dilihat dari sisi pandang yang luas.Â
Kita tidak boleh memandang sebelah mata kepada orang-orang yang sudah banyak bekerja keras dan berpengalaman dalam berjuang menghadapi naik turunnya gelombang permasalahan bangsa kita, terutama perekonomian. Semua tentu telah dipertimbangkan dengan matang dan dengan alasan yang kuat.
Semua orang, dalam menghadapi sebuah permasalahan, tentu mempunyai cara dan pemikiran yang berbeda-beda. Agar lebih bijaksana seyogyanya kita memandang sebuah keputusan yang diambil tersebut dari cara pandang dan kedudukan/posisi pengambil keputusan.Â
Dan mempertimbangkan dampaknya dengan melihat keadaan sosial budaya sasaran penerima keputusan tersebut.
Satu keputusan diambil tentu sudah dipertimbangkan dari berbagai pemikiran. Mungkin dari segi materinya, kemampuan melaksanakan dan segi-segi lainnya. Mungkin bagi pemerintah apa saja akan dilakukan agar kita bisa keluar dari situasi yang lebih sulit dari sekarang ini.Â
Bagi penerimanya, mungkin karena keadaan ekonomi yang sudah terlanjur "sakit" perlu bimbingan dan pengawasan setelah dana tersebut sampai ditangan mereka. Karena dikhawatirkan apa yang terjadi tidak sesuai dengan tujuan awal.Â
Bisa saja bantuan tersebut habis untuk keperluan diluar tujuan awal. Kemudian, jika pemberian dana tersebut tidak adil dan merata, kemungkinan yang terjadi adalah protes dan gejolak di dalam masyarakat itu sendiri.
Mungkin keputusan yang diambil adalah keputusan yang harus secepatnya diambil, maka sebagai masyarakat kita harus menerima dan ikut mengawal semuanya agar berjalan dengan baik dan lancar. Mari kita dukung segala upaya pemerintah agar semua rencana berhasil ketujuan dan kita tetap bisa maju dalam masa-masa sulit ini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI