Mohon tunggu...
Hesti Zalukhu
Hesti Zalukhu Mohon Tunggu... -

mahasiswa jurusan sastra inggris universitas negeri medan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mendidikkah Film Di Indonesia

7 Desember 2013   20:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tentu anda sudah pernah mendengar atau bahkan menonton film Laskar Pelangi.Film yang rilis tahun 2008 ini merupakan hasil garapan sutradara Riri Riza yang diambil dari novel yang ditulis oleh Andrea Hirata dengan judul yang sama.Film ini menceritakan perjuangan anak-anak di Bangka Belitung dalam menggapai cita-cita mereka dengan berbagai keterbatasan yang ada.Tentu,dengan menonton film ini para generasi muda akan mendapat efek positif yaitu untuk lebih bekerja keras dan memiliki tekad yang lebih kuat untuk menggapai cita-cita mereka.

Namun sangat disayangkan,film dengan tema seperti ini sudah sangat jarang dibuat di negeri kita ini.Trend film yang sedang popular saat ini adalah film seks dengan embel-embel horror.Tentu saja hal ini bukan hal yang baru,karena kita bisa melihat bagaimana film-film sepertiini sudah sering “menempel” di bioskop-bioskop.Faktanya dalam sebulan setidaknya ada satu film seks horror yang diluncurkan.Dan untuk menarik para penonton,para sutradara berlomba-lomba supaya filmnya dibintangi oleh bintang film porno atau model majalah dewasa terkenal.Bahkan ada yang menyeting pertengkaran antara para pemainuntuk mendobrak film.Ironi sekali,bukan?Dan yang lebih parah adegan-adegan panas yang harusnyadisensor sebelum film dirilis dibiarkan begitu saja.Dan sudah pasti tidak ada sisi positif yang bisa diambil dari film seperti ini,justru hanya akan merusak moral anak bangsa seperti “virus mematikan”.

Jika sudah seperti ini,pasti akan muncul berbagai pertanyaan di benak kita.Di mana peran pemerintah dalam “memerangi” film-film ini dan mengapa sepertinya pemerintah terkesan “membiarkan “hal ini.Lalu sering kali pemerintah juga berdalih bahwa masyarakatlah yang harus lebih bijak dalam memilih tontonan yang lebih berkualitas.Lantas kalau film yang disajikan hanyalah film yang berbau seks saja,apakah masyarakat kita punya pilihan?Lalu bagaimana dengan nasib moral anak bangsa di negeri kita ini?

Kalau sudah begini sudah sepantasnya para sineas muda di negeri kita ini beralih untuk membuat film yang lebih berkualitas dengan tema yang menonjolkan sisi kehidupan dan budaya negeri ini.Dan tidak lupa peran pemerintah dalam memerangi film-film “horror” juga sangat diperlukan.Dan tidak dipungkiri juga sikap masyarakat yang harus lebih bijak dalam menentukan tontonan yang berkualitaspun sangat diharapkan.Dengan begitu kita akan lebih “terdidik”oleh film yang lebih berkualitas.



Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun