Mohon tunggu...
Hestik
Hestik Mohon Tunggu... Human Resources - Everything

All about things

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Dakwah Politik dan Politik Dakwah

25 Agustus 2022   08:05 Diperbarui: 25 Agustus 2022   08:46 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dakwah Dan Politik

Dakwah memiliki makna etimologi yang berasal dari bahasa arab -- -- berarti mengajak. Dakwah yang merupakan bentuk mashdar dari kata ajakan atau seruan. Sedangkan secara harfiah dakwah berarti memanggil, mengundang, mengajak, dan mengimbau. Sehingga pengertian dakwah tersebut yakni mengajak dengan tujuan untuk mendorong seorang individu maupun kelompok kepada sesuatu dengan maksud tertentu. 

 

Dalam Al-quran dijelaskan tepatnya pada QS Yusuf:108 bahwa sesungguhnya Allah telah mengajarkan kepada Muhammad untuk menyeru seluruh umat manusia untuk bertaqwa kepada Allah dan menuju ke jalan Allah, hal tersebut telah disandarkan pada keterangan-keterangan yang jelas (bashirah) serta dengan memuji kepada Allah semata, dan Muhammad menjelaskan bahwasanya beliau bukanlah tergolong orang-orang yang musyrik. Dalam ayat tersebut, kata dakwah merujuk kepada kata "Ad-da'wah ila Allah" (Ad'uu ila Allah) yangmana berarti untuk seruan dan ajakan untuk kembali kepada Allah.

Apabila merujuk kepada Al-quran tujuan diciptakannya manusia di bumi ini ialah semata hanya untuk menyembah Allah dan sebagai khalifah Allah yang bertugas untuk membentuk tatanan dunia yang sesuai syari'at dan dikehendaki oleh Allah. Dalam hal ini, manusia sendiri merupakan peran kreatif karena telah dibekali akal sehat, agama, rasio, dan juga amanah yangmana harapannya mampu memecahkan setiap permasalahan dunia yang ada dengan menjadikan Al-quran dan Hadits sebagai acuan utamanya. Dakwah atau ajakan kepada Allah menjadi poin penting bagi umat muslim sebagai seorang hamba karena jelas sudah akibat yang nantinya akan diperoleh baik oleh seorang da'i sendiri maupun dari mad'u yangmana da'watan ila an-naar atau ajakan ke neraka merupakan pekerjaan dari orang-orang musyrik, dan dakwah yang berisikan tentang amar ma'ruf dan nahyi munkar yang dilakukan oleh orang-orang muslim.

 

Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas bahwa dakwah sebagai rekonstruksi masyarakat yang telah disesuaikan dengan ajaran agama islam sebagaimana yang telah menjadi arena dakwah dalam segala bisang di lapisan masyarakat. Kegiatan politik, atau kegiatan usaha dalam bidang ekonomi, dalam bidang sosial budaya, ataupun dalam bisang hukum sekaligus seharusnya mampu dijadikan alat dakwah oleh seseorang yang mampu dalam segi mempengaruhi seseorang lainnya.

 

Definisi politik dapat diperoleh dengan berbagai cara, akan tetapi satu hal yang menjadi kunci utama dalam berpolitik yaitu mengenai kekuasaan dan bagaimana penggunaan kekuasaan di dalamnya. Bagaimana seseorang yang mampu dalam mempengaruhi orang lain dan mampu mendominasi suatu kelompok. Sehingga kegiatan politik merupakan salah satu kegiatan yang penting karena dalam setiap kehidupan terdapat kelompok yang kuat dan mendominasi begitu sebaliknya terdapat kelompok yang lemah dan akan hidup teratur dibawah tekanan suatu aturan dalam bentuk pemerintahan.

 

Dilihat dari segi  etimologi, kata politik berasal dari bahasa Yunani polis yang berartikan kota yang berstatus negara kota (city state). Karena pada zaman Yunani orang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya guna mencapai kesejahteraan, sehingga politik yang berkembang pada zaman tersebut dapat dikatakan sebagai proses interaksi antara individu satu dengan individu lain untuk mencapai kebaikan bersama.

 

Apabila dilihat dari kacamata sosiologi, politik merupakan suatu aspek yang terdapat dalam suatu negara yangmana kehidupan politik juga disebut sebagai kehidupan politik yang berhubungan dengan filsafat yang dilihat dari masa ke masa sebagai bahan untuk memperoleh pola ulangan yang dapat dijadikan sebagai evaluasi dalam menentukan proyeksi di masa yang akan datang. Dalam pengertian ini, masalah etika menjadi poin utama yang berhubungan dengan nilai dan norma baik atau buruk, tindakan atau adil tidak adilnya seseorang dalam berpolitik. Dalam politik ini diperlukannya seorang pemimpin untuk membantu mencapai tujuan bersama dan untuk menjamin kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepadanya. Tujuan tersebut digunakan untuk memperoleh prioritas dalam rangka melaksanakan kebijakan yang ada. Sehingga proses politik yang ada merupakan seperangkat kekuasaan dan kewenangan dalam bingkai kerja sama dalam kegiatan berpolitik.

 

Dakwah Politik Dan Politik Dakwah 

Dakwah politik merupakan kegiatan penggerakan dakwah yangmana dilakukan dengan memanfaatkan sebuah kekuasaan yang ada. Pada pelaku dakwah mendakwahkan ajaran agama islam dengan harapan untuk islam dijadikan sebagai ideologi utama dalam kehidupan bernegara, juga digunakan sebagai acuan kebijakan pemeritah yangmana nantinya ajaran islam sebagai landasan kehidupan bernegara dengan segala toleransi yang ada dan mengedepankan kebaikan dan keadilan diatas kepentingan individu ataupun kelompok kecil. Dan dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dakwah politik yakni kegiatan berdakwah yangmana dilakukan dengan tujuan untuk menwujudkan negara yang berdasarkan ajaran agama islam dan ajaran islam juga diharapkan untuk diterapkan oleh para pelaku politik dari tingkat bawah sampai kepada tingkatan paling tinggi.

 

Segala aspek kehidupan yang ada di dunia ini telah ditunjukkan dalam Al-quran dan Hadits seperti aqidah akhlak manusia dan ibadah manusia. Adapun politik juga termasuk kedalam aspek ibadah yangmana di dalamnya mengatur suatu hubungan dari bentuk terkecil yakni idividu sampai kepada hubungan tentang segala peraturas pemerintahan yang ada. Oleh karena itu, jika membahas mengenai politik dewasa ini, maka dapat diperolleh bahwa politik sendiri telah di praktekkan sejak awal pemerintahan islam yaitu pada masa nabi Muhammad saw beserta para sahabat yang telah membentuk sistem pemerintahan hingga pada mendirikan negara islam di Madinah.

 

Dari pemahaman tersebut dapat diyakini bahwa politik pada dasarnya adalah sebuah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dakwah sendiri. Karena kegiatan dakwah politik tentunya menjadi pendukung tertatanya sebuah pemerintahan dimana politik sendiri yang berarti kepada kekuasaan dan bagaimana kekuasaan tersebut digunakan. Disamping itu juga terdapat pengertian secara sederhana yangmana politik merupakan tata cara dan proses pengelolaan dalam ranah kepemerintahan yang didukung dengan adanya dakwah politik sehingga seorang awam pun mampu mengetahui makna politik sendiri dan mampu mengimplementasikan di kehidupannya dalam berpolitik.

 

Dakwah dan politik tentu saling memiliki keterhubungan, karena dari keduanya akan membentuk suatu sstem pemerintahan yang baik. Hubungan dari dakwah dengan politik sebagai ciri khas sebuah kekuasaan yaitu akan sangat membantu kegiatan dakwah dan mempercepat tercapainya tujuan dari dakwah tersebut. Hal ini dibuktikan pada masa pemerintahan nabi Muhammad saw, para sahabat, serta para tabi'in yangmana mereka menggunakan kekuasaan dan memanfaatkannya dalam memperluas ajaran agama islam. Sehingga hal ini membuktikan dengan adanya suatu kekuasaan, maka akan terasa sulit dalam melakukan kegiatan dakwah karena terkendala banyaknya sifat manusia yang ada.

 

Para pelaku dakwah yang telah memasuki ranah politik tentu harus memperhatikan prinsip dakwah politik yang telah ditunjukkan di dalam Al-quran dan Hadits dan diserta dengan prinsip politik islam sekaligus. Sehingga apabila terdapat guncangan atau tantangan dalam kegiatan dakwah politik tentunya mencari solusi dari permasalahan tersebut melalui prinsip-prinsip yang telah ditetapkan, juga untuk membentuk individu sebagai seorang yang teguh dan tidak dapat dioyahkan hanya karena permasalahan kecil yang hanya akan menjadi bibit perpecahan.

 

Apabila diperhatikan melalui Al-quran dan Hadits maka akan diketahui bahwa sesungguhnya dakwah memiliki tempat istimewa yaitu pada posisi utama, sentral, strategis, dan juga menentukan. Keindahan dan kesesuaian dalam islam ini didukung dengan adanya perkembangan zaman, karena baik dalam sejarahnya maupun praktiknya sangat ditentukan oleh kegiatan dakwah itu dan dilakukan oleh pelaku dakwah. sehingga pada hakikatnya dakwah merupakan aktualisasi imani yang telah dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia yang beriman dalam bidang sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi orang lain dalam hal berpikir, merasakan, bersikap, dan bertindak.

 

Dalam konteks dakwah politik, maka yang berada pada garis terdepan sebagai pelaksana dakwah sensiri adalah pihak yang telah mempunyai power kekuasaan , sehingga secara konkrit maka akan terlaksanakannya nilai-nilia islam dalam kehidupan masyarakat dakam berpolitik. Sehingga berdasarkan pada uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dakwah dan politik adalah dua unsur yang tidak dapat dipisahkan baik dai segi nilai, kegiatan, dan juga norma. Karena pada dasarnya prinsip dakwah politik telah diuraikan dalam Al-quran dan hadits sehingga mencerminkan politik islam itu sendiri.

 

Oleh karena politik merupakan suatu bagian dari alat dakwah maka juga terdapat berbagai aturan yang harusnya ditaati seperti halnya tidak boleh ada pemaksaan atau kekerasan dalam berdakwah, dakwah tidak boleh meyesatkan atau mengubah kebenaran dan fakta, juga tidak diperkenankan dengan menggunakan induksi psikotropik untuk mengelabui para mad'u. Karena kejujuran dan rasa tanggung jawab serta adanya keberanian dalam mengatakan bahwa "yang benar adalah benar dan yang salah adalah yang salah" tersebut adalah salah satu ciri berpolitik dan berfungsi menjadi sarana dalam kegiatan dakwah.

 

Sehingga politik yang memiliki ciri dan sifat seperti yang telah dijelaskan tentu bermakna fungsional terhadap tujuan utama dalam dakwah. begitu pula sebaliknya ketika dalam ciri tersebut dipermainkan secara tidak paralel maka telah dipastikan bahwa tidak bergantung atau disfungsional terhadap kegiatan dakwah. Politik yang bersifat fungsional terhadap dakwah merupakan sebuah politik yang sepenuhnya mengimplementasikan ajaran-ajaran yang telah diberikan dalam islam. Politik ini merupakan politik yang bertujuan semata dalam komitmen kepada Allah karena tujuan dalam berpolitik seperti ini bukanlah demi kekuasaan dalam kekuasaan ataupun demi tercapainya suatu kepentingan dalam pemenuhan kepentingan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun