Â
Para pelaku dakwah yang telah memasuki ranah politik tentu harus memperhatikan prinsip dakwah politik yang telah ditunjukkan di dalam Al-quran dan Hadits dan diserta dengan prinsip politik islam sekaligus. Sehingga apabila terdapat guncangan atau tantangan dalam kegiatan dakwah politik tentunya mencari solusi dari permasalahan tersebut melalui prinsip-prinsip yang telah ditetapkan, juga untuk membentuk individu sebagai seorang yang teguh dan tidak dapat dioyahkan hanya karena permasalahan kecil yang hanya akan menjadi bibit perpecahan.
Â
Apabila diperhatikan melalui Al-quran dan Hadits maka akan diketahui bahwa sesungguhnya dakwah memiliki tempat istimewa yaitu pada posisi utama, sentral, strategis, dan juga menentukan. Keindahan dan kesesuaian dalam islam ini didukung dengan adanya perkembangan zaman, karena baik dalam sejarahnya maupun praktiknya sangat ditentukan oleh kegiatan dakwah itu dan dilakukan oleh pelaku dakwah. sehingga pada hakikatnya dakwah merupakan aktualisasi imani yang telah dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia yang beriman dalam bidang sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi orang lain dalam hal berpikir, merasakan, bersikap, dan bertindak.
Â
Dalam konteks dakwah politik, maka yang berada pada garis terdepan sebagai pelaksana dakwah sensiri adalah pihak yang telah mempunyai power kekuasaan , sehingga secara konkrit maka akan terlaksanakannya nilai-nilia islam dalam kehidupan masyarakat dakam berpolitik. Sehingga berdasarkan pada uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dakwah dan politik adalah dua unsur yang tidak dapat dipisahkan baik dai segi nilai, kegiatan, dan juga norma. Karena pada dasarnya prinsip dakwah politik telah diuraikan dalam Al-quran dan hadits sehingga mencerminkan politik islam itu sendiri.
Â
Oleh karena politik merupakan suatu bagian dari alat dakwah maka juga terdapat berbagai aturan yang harusnya ditaati seperti halnya tidak boleh ada pemaksaan atau kekerasan dalam berdakwah, dakwah tidak boleh meyesatkan atau mengubah kebenaran dan fakta, juga tidak diperkenankan dengan menggunakan induksi psikotropik untuk mengelabui para mad'u. Karena kejujuran dan rasa tanggung jawab serta adanya keberanian dalam mengatakan bahwa "yang benar adalah benar dan yang salah adalah yang salah" tersebut adalah salah satu ciri berpolitik dan berfungsi menjadi sarana dalam kegiatan dakwah.
Â
Sehingga politik yang memiliki ciri dan sifat seperti yang telah dijelaskan tentu bermakna fungsional terhadap tujuan utama dalam dakwah. begitu pula sebaliknya ketika dalam ciri tersebut dipermainkan secara tidak paralel maka telah dipastikan bahwa tidak bergantung atau disfungsional terhadap kegiatan dakwah. Politik yang bersifat fungsional terhadap dakwah merupakan sebuah politik yang sepenuhnya mengimplementasikan ajaran-ajaran yang telah diberikan dalam islam. Politik ini merupakan politik yang bertujuan semata dalam komitmen kepada Allah karena tujuan dalam berpolitik seperti ini bukanlah demi kekuasaan dalam kekuasaan ataupun demi tercapainya suatu kepentingan dalam pemenuhan kepentingan itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H