Cerita Horor
Rumah Sakit Angker
Stereotipe rumah sakit angker memang sudah nempel di benak masyarakat. Cerita ini gue ambil dari Noice Scary Things Season 2 dengan judul Rumah Sakit Angker.
Kisah ini berawal dari seorang penjaga instalasi kamar jenazah atau kamar jenazah salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan. Nama penjaga kamar jenazah sebut saja dengan Pak Salim (nama samaran). Pak Salim selalu mendapatkan shift malam. Ruangan Pak Salim terbagi menjadi dua tempat. Dimana bagian depan untuk administrasi dan ruang tunggu dan di belakang adalah kamar jenazah. Di kamar jenazah terdapat banyak rak-rak freezer untuk menyimpan jenazah agar lebih awet. Pak Salim sangat paham dan sudah terbiasa dengan hal-hal mistis. Namun Pak Salim tidak pernah merasa takut karena beliau dikenal sebagai orang yang rajin beribadah. Di shift malam Pak Salim tidak pernah meninggalkan solat malam dan tadarus.
Pada suatu malam sekitar pukul 21.00 WIB Pak Salim ingin melaksanakan sholat isya. Setelah mengambil wudhu Pak Salim kembali ke ruangan. Sebelum menutup pintu Pak Salim melihat ada kaki orang di depan pintu. Di depannya ada orang seumuran Pak Salim dengan boxer hitan tanpa baju, tanpa alas kaki, dan muka pucat pasi. Pak Salim reflek bertanya "nyari apa pak?" Dan orang tersebut hanya menjawab "hmmh... hmm..". Karena melihat orang tersebut tanpa menggunakan baju, Pak Salim mempersilahkan orang tersebut untuk menunggu Pak Salim mengambil baju koko dan kembali ke depan. Ternyata bapak yang tadi tidak ada. Pak Salim tidak berfikir aneh-aneh dan melanjutkan sholat isya.
Tidak lama setelah selesai sholat, terdengar suara telepon dari suster rumah sakit dan menjelaskan bahwa ada jenazah. Kemudian Pak Salim bergegas ke tempat suster tersebut. Suster menjelaskan bahwa pesan dari keluarga jenasah bahwa jika belum ada perwakilan keluarga yang datang jenazah tidak boleh dimandikan. Pak Salim penasaran dengan jenazah yang ada di depannya, ketika Pak Salim membuka penutup putih benar saja jenazah yang ada di depan Pak Salim adalah bapak-bapak yang sebelumnya dilihat Pak Salim di ruangnnya dengan celana boxer hitam tanpa baju. Pak Salim menyadari bahwa arwah yang tadi mendatangi dia adalah memberikan tanda bahwa sebentar lagi aku datang.
Sekitar jam 01.00 pagi belum juga ada keluarga dari jenazah yang datang. Pak Salim merasa jenazah sudah mulai bau dan tidak boleh didiamkan terlalu lama menurut ajaran Islam. Pak Salim menelfon ke suster untuk memastikan keluarga sudah sampai mana agar jenazah ini segera dimandikan. Tidak lama kemudian, suster menelepon Pak Salim dan menceritakan bahwa kelurga marah-marah dan tetap bersikukuh untuk jangan dimandikan dulu jenasahnya.
Sekitar pukul 02.00 pagi, Pak Salim mendengarkan bunyi dari kamar jenazah bahwa keranda jenazah bergetar dengan bunyi "krontong-krontong." Akhirnya Pak Salim mengecek dan ternyata itu bunyi keranda jenazah yang baru di bawa tadi malam. Posisi jenazah masih ditutup kain dan Pak Salim berdoa sambil membisikkan ke jenazah dan bilang "bapak yang tenang ya, semoga bapak diterima di sisi Allah". Tidak lama setelah itu, Pak Salim mendengar ada bunyi dari jenazah tersebut. Suaranya mirip orang kecekik dan dikain yang menutupi kepala jasat muncul darah yang merembes dikain putih penutup jenazah. Pak Salim membuka kain dan melihat di mulut jenazah kebuka dan ada sesuatu warna hitam di dalam mulutnya. Setelah diambil oleh Pak Salim ternyata barang tersebut adalah keris kecil tanpa peganganan/ganggang. Dalam SOP rumah sakit jika ada barang-barang dari jenasah harus disimpan. Sambil menunggu keluarga datang Pak Salim istirahat diruangnnya dan bersiap untuk tidur. Sebelum Pak Salim tidur terdengar ditelinga ada yang bisikin "Lailahaillallah, Muhammadarrasulullah, tolong mandikan saya"disitu Pak Salim kaget dan teriak "astagfirullah". Pak Salim merasa ini merupakan permintaan dari jenazah untuk dimandikan. Kemudian Pak Salim bergegas memandikan jenasah dengan tata cara Islam tanpa menunggu keluarga datang.
Sekitar pukul 04.00 WIB sebelum subuh, tiba-tiba ruangan Pak Salim diketok oleh suster bersama 5 orang bapak-bapak yang menggunakan baju koko hitam pakai sarung tanpa alas kaki. Suster menjelaskan bahwa mereka adalah keluarga jenasah dan ingin melihat jenasahnya. Setelah diantar oleh Pak Salim dan melihat jenazah tersebut, salah satu dari bapak-bapak itu bilang ke Pak Salim, "siapa yang berani-beraninya memandikan jenasah ini?" Dijawab Pak Salim, "saya pak." Kemudian Pak Salim ditampar oleh bapak tersebut. Setelah menampar Pak Salim, kelima orang itu langsung meninggalkan kamar jenazah dan pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.
Setelah adzan subuh Pak Salim mengambil wudhu dan keluar ruangan. Sebelum buka pintu dari belakang ada yang disikin "Lailahaillallah, Muhammadarrasulullah" Pak Salim menengok kebelangan tidak ada siapapun. Pak Salim melanjutkan ambil wudhu dan solat subuh serta menenangkan diri atas keanehan-keanehan yang dialami malam itu.
Pagi jam 07.00 WIB shift Pak Salim sudah selesai dan bersiap untuk pulang. Namun ada suara ketokan pintu diruangnnya. Ternyata ada suster dan seorang perempuan muda berhijab. Perempuan tersebut menanyakan nama Pak Salim "apakah bapak yang mengurusi bapak saya?". "iya mbak" jawab Pak Salim. Perempuan itu menyampaikan terima kasih sudah mengurusi jenasah bapaknya. Namun perempuan tersebut menanyakan apakah ada benda aneh selama mengurusi bapakya. Kemudian Pak Salim ingat ada sebilah keris yang sudah dia simpan sebelumnya. Pak Salim kemudian mengambil keris tersebut dan memberikan ke anaknya. Namun anaknya menyampiakan ke Pak Salim untuk mengubur barang tersebut.