Seperti kampus-kampus pada umumnya, Uin Walisongo Semarang sebagai perguruan tinggi negeri memiliki tugas untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarkat.Â
Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN adalah suatu kegiatan diluar kampus pada mahasiswa S1 tingkat akhir, yang merupakan pengintegrasian dari pengajaran dan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara pragmatis. Kegiatan KKN diharapkan dapat memberikan pembelajaran untuk mahasiswa dalam berinteraksi di masyarakat dan tentunya juga dapat bermanfaat untuk masyarakat.Â
Seperti yang sudah diketahui, pandemi covid-19 belum selesai. Jadi, bentuk kegiatan KKN Uin Walisongo Semarang adalah KKN MIT DR yang mana kegiatan KKN dilakukan dirumah/domisili masing-masing. Kegiatan KKN tersebut mencakup lima unsur yakni bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan bidang lingkungan.
Pelaksanaan kegiatan KKN MIT DR XII (Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah ke-12) Â kelompok 37 mengambil tema "Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi dan Pendidikan di Tengah Pandemi".Â
Sebelum melakukan kegiatan KKN, mahasiswa meminta ijin terlebih dahulu ke kantor Kecamatan lalu ke kantor Kelurahan dan terakhir ke ketua RT setempat.Â
Dalam melaksanakan kegiatan studi lapangan didukung dan dibantu oleh ibu-ibu PKK. Sesuai dengan arahan ketua RT 3/1 Jatisari, mahasiswa KKN MIT DR melakukan pengabdian masyarakat berupa pembuatan taman toga yang ada di RT 3/1. Bentuk tanaman yang dibudidayakan berupa tanaman obat-obatan seperti temulawak, jahe merah, kunyit, lidah buaya dan lain-lain. Untuk tanaman hias seperti oxalis (bunga kupu-kupu), bunga kamboja, bunga sepatu, bunga melati dan lain-lain.
Secara umum sudah diketahui bahwa tanaman obat dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman obat juga lebih aman digunakan karena bersifat alami dan efek sampingnya lebih sedikit dibanding dengan obat buatan pabrik atau obat kimia.Â
Selain bermanfaat dari segi kesehatan, pembuatan taman toga juga banyak memiliki manfaat bagi lingkungan salah satunya menjadikan lingkungan menjadi lebih asri, sejuk, dan hijau. Oksigen yang dihasilkan pada tanaman apotek hidup membuat udara menjadi lebih dan segar.
Selain pembuatan taman di RT 03/1 mahasiswa KKN MIT DR juga mengabdikan dirinya sebagai relawan kegiatan-kegiatan yang berada di kelurahan seperti penyaluran BST yang berupa uang tunai, nasi kotak, dan sembako untuk warga Jatisari yang berdampak covid-19.Â