Setiap tahun lomba Olimpiade Sains diselenggarakan baik di tingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional bahkan dunia. Bidang sains yang dilombakan biasanya meliputi bidang Fisika, Matematika, Biologi, Kimia, Komputer, Ekonomi, Kebumian, dan Astronomi. Dari beberapa bidang lomba tersebut, yang tidak dipelajari secara khusus di kelas (SMA) adalah Astronomi. Pada kurikulum terdahulu untuk tingkat SLTA khususnya SMA/MA (kurikulum 1994 dan sebelumnya), Astronomi diintegrasikan pada pelajaran Fisika (beserta kebumian). Pada suplemen GBPP 1999 Bola Langit dihilangkan dari materi Fisika dan dari Geografi. Di kurikulum 2004 (KBK), kebumian menghilang dari Fisika, dan hanya dipelajari di Geografi. Itupun diperuntukkan untuk anak jurusan IPS, karena di jurusan IPA tidak diberikan materi Geografi. Sehingga, anak –anak jurusan IPA yang mendapatkan era kurikulum tersebut, tak tahu apa bedanya Litosfer dan Hidosfer, tak tahu apa arti dari Episentrum dan Hiposentrum. Padahal negara kita termasuk dalam wilayah sabuk gempa. Apalagi hal – hal yang berkaitan dengan vulkanologi tak tahu sama sekali, meski negara kita punya banyak gunung berapi. Untungnya, masih ada materi mengenai Jagad Raya dan sedikit mengenai Tata Surya. Jadi setidaknya, ketika anak – anak IPA ditanya mengenai, apakah Matahari termasuk bintang? Mereka masih bisa menjawab, ya, karena bintang memiliki sumber energi sendiri dan tidak bergerak seperti planet. [caption id="attachment_74568" align="alignleft" width="180" caption="www.google.com"][/caption] Alasan saya menggunakan judul Tata Surya Yang Hilang, karena pada suplemen kurikulum 2006 (KTSP) seluruh materi yang berkaitan dengan astronomi dan kebumian menghilang dari Fisika. Kalaupun masih ada materi Hukum Keppler mengenai gerak planet semata – mata keterkaitannya adalah pada gaya gravitasi planet. Jadi, jangan tanya lagi pada anak – anak SMA sekarang, apa itu meteor, meteoroid, dan meteorit. Mendengar bulan April lalu ada hujan meteor Lyrid saja dalam bayangan mereka (siswa – siswa saya) akan ada bencana seperti di film 2012! Padahal meteor Lyrid sudah teramati sejak 2000 tahun yang lalu. Setiap akhir April Bumi melintas di dekat ekor komet Tatcher yang berada dekat rasi Lyra, karena pengaruh gaya gravitasi beberapa massa komet tertarik menuju bumi sehingga terjadilah meteor [caption id="attachment_74575" align="alignright" width="105" caption="Lyrid Meteor Shower (www.google.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H