Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki dan seorang guru Fisika yang menyukai sastra. hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

KLa Project: Waktu Tersisa, Makna Sebuah Lagu

17 Agustus 2010   15:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:57 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_229708" align="alignleft" width="160" caption="gambar : koleksi google"][/caption] Siapa yang tak mengenal KLa Project kurun waktu ‘90-an? Rasanya semua orang familiar dengan lagu – lagu hits mereka seperti Yogyakarta, Tak Bisa ke Lain Hati, Belahan Jiwa atau Terpurukku di Sini. Band yang pada awalnya digawangi oleh Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian dan Ari Burhani dan berdiri pada tahun 1988. Meski setelah album ketiga mereka keluar, Ari Burhani tak lagi bergabung dengan band yang memiliki penggemar dengan sebutan KLanis. Saya duduk di bangku kelas 2 atau 3 SMP ketika mulai jatuh cinta dengan grup band ini. Mulailah saya memburu kaset-kaset KLa Project. Bagi saya suara Katon begitu membius dengan lirik – lirik lagu yang ‘tak seperti biasa’. Sebagai seorang KLanis sejati saya menyukai semua lagu – lagu mereka dan hapal hampir seluruh lagu – lagunya. Dari sekian lagu favorit saya, ada satu lagu KLa yang tiba – tiba malam ini menyeruak di ingatan saya : WAKTU TERSISA Berikut lirik dari lagu yang masuk dalam album pertama KLa Project : Menyusur keramaian, sepanjang sisi kota Hanyut kita berdua, laju di atas roda Malam hangat memeluk melebur cinta kita Bias lampu menyapa, getar hati bertanya Adakah waktu tersisa, Menjaga kita tetap sejiwa? Dan lagu pun mengalun, nanar kau pandang daku Cinta kita terlarang, terbentur batu karang Adakah waktu tersisa, Menyanggah segala prasangka punya mereka? Ketika norma peradatan, terpilih sebagai alasan Mereka ciptakan jurang antara kita Sampai saat akhir nanti, kita berusaha bertahan Sebab cinta datang untuk mengoyak perbedaan Oh, waktu tersisa Menjaga kita tetap sejiwa? Lagu ini bertutur tentang cinta dua sejoli yang terhalang sebuah perbedaan. Menurut Katon, perbedaan ini bisa saja perbedaan agama, suku, atau status sosial. Saya jadi teringat, kisah seorang kawan yang harus berpisah dengan kekasih hati karena orang tua sang kekasih tak menyetujui mereka dengan alasan berbeda suku! Jika alasannya karena perbedaan agama masih bisa diterima, karena menyangkut keyakinan antara Tuhan dan manusia. Tapi untuk perbedaan suku di zaman internet seperti sekarang ini, rasanya alasan ini terlalu naif. Saya jadi berpikir, kenapa tidak lagu Waktu Tersisa ini turut dinyanyikan bersama lagu ciptaan Presiden SBY, Mentari Bersinar, saat upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI. Bukankah dalam lagu ini juga ada semangat nasionalisme tentang kesatuan? Waktu tersisa.....Menjaga kita tetap sejiwa.................. Sebab cinta datang untuk mengoyak perbedaan............... Salam KLanis!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun