Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki dan seorang guru Fisika yang menyukai sastra. hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjejak Hari

10 Juni 2012   15:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#Kisah Lintang

Pagi yang indah, setelah sekian hari mendung berarak menutupi jejak sang surya. Di ufuk barat, rembulan seakan ingin turut menyapa pagi. Tersenyum, meski tak bulat sempurna. Menyisakan sedikit kisah malam sebelumnya, kala purnama direnggut sang umbra.

[caption id="attachment_181769" align="aligncenter" width="605" caption="rembulan di awal hari (dok. pribadi)"][/caption]

[caption id="attachment_181784" align="aligncenter" width="600" caption="kala gerhana penumbral (dok. pribadi)"]

13392599151984590947
13392599151984590947
[/caption]

Kuhirup udara dalam-dalam, memenuhi rongga dada mengusir gerimis yang kemarin. Kuncup bunga menyapaku, mengingatkanku pada ocehmu.

"Ini Hibiscus Rosa Sinensis.....cantik meski tak sewangi mawar!"

"Ah, lebih simpel menyebutnya bunga Sepatu!" kataku, protes dan membuatmu tergelak.

[caption id="attachment_181772" align="aligncenter" width="571" caption="kuncup bunga sepatu (dok. pribadi)"]

1339259387309854345
1339259387309854345
[/caption]

Kuncup merah jambu itu selaksa kuncup rasa dalam batinku. Mengalun indah bermekaran dalam untaian waktu. Sebelum kau memutuskan pergi dan kapal membuang sauh.

[caption id="attachment_181925" align="aligncenter" width="580" caption="kapal kembali berlayar (dok. pribadi)"]

13393401371222104715
13393401371222104715
[/caption]

Kau tahu, hatiku bagai butiran pasir terkikis ombak di pantai. Melarut. Tiada daya aku bertepi sendiri di balik karang kokoh menghujam. Aku terluka....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun