Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki dan seorang guru Fisika yang menyukai sastra. hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Macro Photography, dari Bunga, Buah Hingga ke Lilin

3 Juni 2012   06:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:27 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Macro photography? Awalnya saya nggak tahu apa itu macro photography, andai saja saya nggak bergabung di kampret, saya masih tetap tak tahu apa itu macro photography. Untunglah para suhu di sana berbaik hati menjelaskan apa itu macro photography dan mulailah saya iseng memraktekkan.

Beberapa foto yang saya upload adalah foto yang diambil dari kamera saya yang kemarin berciuman maut dengan meja (hiks). Jujur saya suka banget hasil jepretan kamera lama saya dalam mode macro, meskipun hanya kamera saku yang murah meriah. Kalau soal artistiknya, kayaknya masih jauh dari "art", karena jujur saja saya nggak ngerti sama sekali teknik fotografi, waton jepret aja. Ikut kampret pun modal nekad dan ra nduwe isin alias nggak tahu malu. Hehehehe..... Tapi kenekadan saya toh bernilai positif, karena saya jadi tahu sedikit-sedikiti istilah-istilah "per-kamera-an. Pokoknya nggak nyesel gabung di kampret, malah menambah wawasan.......(kok, malah jadi promo ya?)

Oke, deh, di bawah ini adalah hasil jepretan dalam mode makro yang saya ambil (eh, ada satu hasil jepretan anak sulung saya, sih). Saya nggak sempat hunting obyek jauh-jauh, jadi saya ambil obyek yang ada di depan mata saja. Beberapa jepretan memang tidak sempurna, tapi tetap saya tampilkan sebagai bahan saya belajar.

[caption id="attachment_180553" align="aligncenter" width="448" caption="Kata tukang kembang ini namanya bunga Batavia (dok. pribadi)"][/caption]

Bunga merah kecil-kecil ini, saya beli dari tukang kembang keliling 5 tahun yang lalu. Oleh suami dipindahkan dari potnya dan ditanam di depan rumah. Sekarang sudah lumayan tinggi pohonnya.

Foto berikut masih bunga Batavia dari depan rumah saya, tapi saya jepret pakai mode super macro.

[caption id="attachment_180554" align="aligncenter" width="448" caption="Mode super macro, di bawah terik Matahari siang (dok. pribadi)"]

13387005681077503832
13387005681077503832
[/caption]

Di halaman rumah saya memang tidak banyak tanaman. Lahan yang terbatas, iklim yang cukup panas, membuat saya memilih menanam tanaman buah-buahan untuk mendapatkan kerindangan dari dedaunnya, selain menikmati buahnya.

[caption id="attachment_180556" align="aligncenter" width="448" caption="Bunga Belimbing dan semut hitam (dok. pribadi)"]

1338701070429346714
1338701070429346714
[/caption] [caption id="attachment_180557" align="aligncenter" width="448" caption="Ini hasil jepretan anak saya, katanya sih pakai mode macro (dok. pribadi)"]
13387011841203681753
13387011841203681753
[/caption]

Masih ada pohon rambutan dan pohon mangga di halaman rumah sebenarnya. Sayang mangga yang ada letaknya di atas, sedangkan rambutan tidak sedang berbuah. Akhirnya saya memilih obyek dari dalam kulkas.

[caption id="attachment_180562" align="aligncenter" width="448" caption="Segar dan manis.... (dok.pribadi)"]

1338701528863954469
1338701528863954469
[/caption]

[caption id="attachment_180566" align="aligncenter" width="448" caption="Bukan jeruk makan jeruk lho ya....(dok. pribadi)"]

13387018641850527253
13387018641850527253
[/caption] [caption id="attachment_180567" align="aligncenter" width="336" caption="pear hijau yang renyah (dok.pribadi)"]
13387019501976293336
13387019501976293336
[/caption]

Mencari obyek untuk macro photography pun berlanjut malamnya. Kali ini, selain belajar makro dan super makro, saya belajar soal setting EV atas saran para Suhu kampret. Jepret saja dari nilai negatif terbesar hingga nilai positif terbesar dan bandingkan hasilnya. Demikian kata mbak Dwi, kampretos yang tinggal di Hongkong dan sedang galau......hihihihhihi...

Sayang sekali ternyata PLN tak bersahabat dan tiba-tiba peetttt.....listrik pun padam. Sempat menjepret bulan yang kala itu masuk fase quarter (perbani) awal. Suasana gelap, membuat langit tidak terpolusi cahaya lampu. Tapi berhubung leher pegal terus mendongak ke atas dan tanpa dukungan kamera handal berlensa khusus untuk pengambilan astrophoto yang memadai, saya masuk lagi ke rumah. Akhirnya, saya pilih menyetting kamera ke mode macro kembali dan menjepret lilin.

[caption id="attachment_180571" align="aligncenter" width="336" caption="Penerang dalam gelap (dok. pribadi)"]

1338703621547142073
1338703621547142073
[/caption]

[caption id="attachment_180572" align="aligncenter" width="336" caption="Cahaya dua lilin yang bersinergi (dok.pribadi)"]

1338703693524669025
1338703693524669025
[/caption] Demikian hasil belajar saya minggu ini bersama para kampretos................ Untuk melihat hasil jepretan kampretos yang lain silakan  klik gambar di bawah ini. Salam kampretttttt........

[caption id="" align="aligncenter" width="377" caption="Macro Photography from Kampret"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun