Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sleeping Child : Pesan Damai dari MLTR

7 Juli 2011   13:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:51 2253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


[caption id="" align="aligncenter" width="458" caption="(www.mltr.dk)"][/caption]

Sore kemarin,di sebuah Supermarket telinga saya dimanjakan suara Jascha Richter. Lagu yang dilantunkannya sangat familiar bagi saya, liriknya pun saya kenal meski nggak 100% hafal ... hehehehe. Sleeping Child. Lagu lawas bin jadul yang ngetop di tahun '93-'94 saat saya masih di bangku kelas 2 SMA. So, sambil mendorong troli saya pun ikut bersenandung kecil dengan suara serak-serak becek...dan begitu sampai rumah, saya bongkar-bongkar lagi koleksi lagu-lagu MLTR yang saya punya.

Michael Learns To Rock, satu band favorit saya selain KLa Project tentunya. Meski berlabel kata 'Rock', musiknya masih bisa diterima di telinga saya karena kadar rock-nya masih soft, malah banyak yang slow juga ya, kayak Out Of The Blue, That's Why (You Go Away) atau Take Me To Your Heart, dan banyak lagi yang lain....

Kembali ke lagu Sleeping Child. Sehari ini pun bolak-balik saya putar itu lagu. Kembali mencermati liriknya baik-baik. Meresapi pesan dari lagu tersebut. Apalagi siang tadi di FB group, ada 'obrolan' tentang postingan yang sempat muncul di Kompasiana berkaitan dengan tragedi Sampit. Dari informasi seorang kompasianer yang tinggal di Bontang, kabarnya di Balikpapan juga tengah terjadi pertikaian antar suku lagi.

Ah, andai saja mereka yang bertikai mau meresapi satu bait saja lirik lagu Sleeping Child,


If all the people around the world

They had a mind like yours

We’d have no fighting and no wars

There would be lasting peace on Earth


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun