Indonesia telah muncul sebagai pemain utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global. Bank Indonesia (BI) mengambil serangkaian langkah yang mencakup diplomasi ekonomi serta partisipasi aktif dalam forum kerja sama internasional.Â
Langkah-langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi global, tetapi juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Memahami Arah Kebijakan Internasional BI
Pasca kesuksesan Keketuaan Indonesia dalam G20 pada 2022, BI mendukung penuh keberhasilan Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023.Â
Bersinergi dengan pemerintah, BI mengusung agenda prioritas Integrasi Keuangan ASEAN bertema "Recovery-Rebuilding, Digital Economy, Sustainability".Â
Keterlibatan BI dalam berbagai forum kerja sama internasional terus berlangsung demi mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari tataran bilateral, regional, hingga multilateral, BI proaktif membawa nama Indonesia dalam perekonomian global.
Sebut saja, kegiatan berkaitan dengan Local Currency Transaction (LCT), Jaring Pengaman Keuangan Internasional, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Sistem Pembayaran dan Inovasi Keuangan Digital, sampai Structured Bilateral Cooperation bersama bank sentral maupun lembaga internasional lain. Ini bentuk engagement proaktif BI untuk meningkatkan persepsi positif investor dan lembaga rating.Â
Diplomasi Ekonomi Internasional BI
BI memainkan peran kunci dalam membangun persepsi positif internasional tentang Indonesia. BI aktif melakukan sederet promosi serta memfasilitasi perdagangan dan investasi sektor prioritas. Beberapa bentuk diplomasi ekonomi internasional BI antara lain:
1. Indonesia-Tiongkok Business Forum
Melalui kegiatan promosi perdagangan Indonesia-Tiongkok Business Forum di Beijing pada 26 September 2023 lalu, BI berupaya memperkuat kemitraan ekonomi kedua negara.Â
Kampanye LCT menjadi agenda penting karena dapat mendorong kerja sama perbankan, pasar keuangan, perdagangan, dan investasi kedua negara melalui penggunaan mata uang lokal.
Selain itu, gelaran "Indonesia Night in Beijing" hadir sebagai ajang apresiasi budaya dan produk nasional sekaligus mendukung promosi perdagangan di Negeri Tirai Bambu.Â
Dalam acara tersebut, sejumlah UMKM binaan BI menampilkan 22 produk unggulan berupa aksesori, kerajinan, dan wastra yang menarik perhatian pembeli dan investor Tiongkok.
2. Indonesia Investment Forum (IIF) London
BI juga menghadiri Indonesia Investment Forum (IIF) London pada 5 Oktober 2023 lalu. Kegiatan promosi investasi dan perdagangan ini bertujuan menggaet para investor untuk berinvestasi di Indonesia.Â
Britania Raya menjadi kawasan penting sekaligus mitra ekonomi strategis yang berstatus sebagai mitra dagang Indonesia terbesar kelima di Eropa.
Saat ini Britania Raya aktif sebagai investor sektor agrikultur-perikanan, pertambangan, tekstil, konstruksi, dan hotel-restoran.Â
BI pun mendorong sektor pariwisata dan UMKM menjadi sumber pertumbuhan baru investasi Britania Raya. Salah satunya lewat pagelaran Indonesia Night yang menampilkan keindahan wastra songket Sumatera Selatan dan produk UMKM unggulan lainnya.
3. IMF-WB Annual Meeting
Dalam IMF-WB Annual Meeting di Marakesh, Maroko pada 10 -- 15 Oktober 2023, BI menyuarakan perlunya pemanfaatan bauran kebijakan bank sentral dengan mengombinasikan berbagai kebijakan.Â
Mulai dari kebijakan suku bunga, makroprudensial, hingga stabilitas nilai tukar. Apalagi, kondisi ekonomi yang dihadapi begitu kompleks. Aktivitas global pun belum sepenuhnya pulih ke level pre-pandemi.
BI juga memaparkan strategi Indonesia saat menghadapi tekanan inflasi, serta menekankan pentingnya mengatasi kondisi global melalui berbagai tindakan.Â
Misalnya, membuka keran investasi, hilirisasi peningkatan nilai tambah SDA, dan mendukung pengembangan UMKM lewat cross border payment (CBP) agar jangkauan pasarnya lebih luas.
Keterlibatan BI dalam ketiga forum kerja sama internasional di atas menegaskan peran diplomasi ekonomi dalam promosi perdagangan dan investasi.Â
BI pun tidak berjalan sendiri, tetapi menggandeng berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk mengampanyekan produk dan potensi ekonomi Indonesia.
Di sisi lain, partisipasi aktif BI dapat memperkuat posisi Indonesia dalam arus utama kebijakan internasional.Â
Dengan begitu Indonesia memiliki kesempatan untuk membahas isu-isu ekonomi global dan berbagi pandangan mengenai strategi pertumbuhan ekonomi, serta mendorong dunia untuk bergerak bersama.
Maka, diplomasi ekonomi yang kuat mampu membuka pintu bagi lebih banyak investasi dan perdagangan internasional.Â
Upaya ini menciptakan persepsi positif internasional tentang Indonesia, mengundang lebih banyak investasi asing, dan memperkuat posisi Indonesia dalam lingkup kebijakan ekonomi global.Â
Pada akhirnya, langkah tersebut dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kuat dan berdaya saing global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H