Secara sederhana, valas bisa juga diartikan dengan uang dalam bentuk mata uang negara lain. Nilai atau kurs-nya tercatat secara resmi di bank sentral masing-masing negara, dan memiliki kondisi yang sangat fluktuatif.
Kurs valas merupakan jumlah uang domestik yang diperlukan untuk memperoleh unit mata uang asing dalam jumlah tertentu. Nah, kurs valas ini menunjukkan perbandingan nilai mata uang dalam negeri dengan negara lain.
Lalu, mengapa kita perlu untuk memiliki atau membeli mata uang asing? Jawabannya adalah untuk digunakan sebagai alat pembayaran transaksi internasional. Jenis mata uang yang diperdagangkan di antaranya adalah US Dolar (USD), Euro (EUR), Australian Dolar (AUD), Pound Sterling (GBP), Singapore Dolar (SGD), Canadian Dolar (CAD), Japanese Yen (JPY), dan Chinese Yuan (CNY).
Tujuan Pemerintah Melakukan Intervensi Pasar Valas
Pemerintah melakukan transaksi valas dengan berbagai tujuan. Utamanya, valas diperlukan untuk membayar utang negara atau menerima pendapatan dari luar negeri.
Nah, dengan urgensi kebutuhan tersebut, ada alasan mengapa pemerintah perlu melakukan intervensi di pasar valas.
Mengingat kondisi valas yang sangat fluktuatif dan perannya yang begitu penting untuk membuat transaksi antarnegara berjalan mulus, pemerintah perlu melakukan intervensi untuk menjaga kestabilan mata uang dalam negeri.
1. Mengurangi fluktuasi tajam
Indonesia menganut sistem devisa bebas dan penerapan nilai tukar mengambang (free floating) menyebabkan nilai tukar mata uang Rupiah di pasar menjadi sangat rentan oleh pengaruh faktor ekonomi dan nonekonomi. Dalam hal ini, intervensi BI bertujuan menjaga fleksibilitas dari level nilai tukar itu sendiri yang dapat mendorong kegiatan perekonomian.
2. Mencegah adanya overshooting mata uang tertentu
Intervensi yang dilakukan pemerintah melalui bank sentral memiliki tujuan untuk mencegah adanya overshooting terhadap nilai mata uang tertentu. Hal ini juga berdampak pada terjaganya nilai "demand" dan "supply" yang seimbang.
3. Membuat batasan implisit
Tujuan intervensi di pasar valas salah satunya adalah untuk membuat batasan implisit seperti menerapkan suatu band. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga equilibrium yang rasional yang berlandaskan pada kondisi fundamental ekonomi.
4. Bentuk tindakan proaktif menjaga perekonomian
Intervensi oleh bank sentral di pasar valas adalah tindak proaktif terhadap sentimen pasar yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk menjaga kestabilan jangka menengah dan panjang dengan cara memantapkan kebijakan fiskal dan moneter.
5. Mendorong kebijakan makro
Dalam hal ini, intervensi yang dilakukan memiliki tujuan untuk mendorong terwujudnya kebijakan makro jangka menengah. Tujuan ini berkaitan dengan target output dan keseimbangan harga.