Selama beberapa dekade, dolar menjadi mata uang dalam proses transaksi internasional antar negara. Namun, situasinya saat ini mulai berubah. Muncul gerakan dedolarisasi yang banyak dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan, Indonesia termasuk negara yang aktif dalam melakukan dedolarisasi.
Upaya Indonesia dalam melakukan dedolarisasi tersebut adalah dengan melakukan kerjasama LCT atau Local Currency Transaction. Kerjasama LCT memungkinkan Indonesia dan negara lain melakukan transaksi internasional dengan menggunakan mata uang lokal. Dengan begitu, ketergantungan terhadap dolar dapat berkurang.
Ada beberapa negara yang telah menjalin kerjasama LCT dengan Indonesia, termasuk di antaranya adalah:
1. Indonesia-Thailand
Pertama, Indonesia memiliki jalinan transaksi internasional menggunakan mata uang lokal dengan negara Thailand. Kerjasama bilateral terkait LCT dengan Thailand sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Hanya saja, proses pelaksanaannya berlangsung secara terbatas hanya pada aktivitas perdagangan dan direct investment.
Saat ini, pemerintah Indonesia dan Thailand melakukan kesepakatan baru. Dalam kesepakatan baru ini, kedua negara melakukan penguatan terhadap kerjasama LCT. Dengan begitu, proses penyelesaian transaksi di antara kedua negara jadi lebih praktis, efektif, dan efisien.
2. Indonesia-Malaysia
Selanjutnya ada negara Malaysia. Seperti Thailand, jalinan kerjasama LCT antara Indonesia dengan Malaysia sebelumnya sudah berlangsung cukup lama. Hanya saja, implementasinya secara terbatas.
Pemerintah kedua negara pun memutuskan untuk memperkuat kerjasama ini. Peresmian upaya penguatan kerjasama LCT antara Indonesia dan Malaysia dilakukan secara bersama dengan Thailand pada 25 Agustus 2023 lalu.
3. Indonesia-Jepang
Selanjutnya, ada kerjasama LCT antara Indonesia dan Jepang. Bahkan, proses kerjasama tersebut sudah berlangsung sejak Agustus 2020. Implementasi LCT antara kedua negara memperlihatkan efek yang positif. Intensitas transaksi mengalami peningkatan secara pesat, utamanya dalam sektor pertambangan, manufaktur, dan pertanian.
4. Indonesia-Tiongkok
Berikutnya, Indonesia juga punya kerjasama transaksi lintas negara menggunakan mata uang lokal dengan Tiongkok. Proses inisiasi kerjasama ini sudah berlangsung pada tahun 2017 dengan melibatkan sebanyak 16 bank yang ada di Indonesia serta 8 bank di negara Tiongkok.
Indonesia dan Tiongkok pun sudah melakukan upaya penguatan kerjasama LCT dan mengimplementasikannya pada 2021. Langkah penguatan ini sangat penting dalam mempererat hubungan Indonesia dan Tiongkok. Apalagi, Tiongkok menjadi salah satu mitra dagang terbesar dari pemerintah Indonesia dalam dekade terakhir.
5. Indonesia-Singapura
Berikutnya, ada kerjasama LCT yang melibatkan antara Indonesia dengan Singapura. Kerjasama LCT ini secara khusus bertujuan untuk memudahkan proses transaksi ritel yang berlangsung antara kedua negara. Proses penandatanganan MoU berlangsung pada tahun 2022 dan implementasinya dilakukan pada 2023.
6. Indonesia-Korea Selatan
Korea Selatan menjadi negara selanjutnya yang memiliki jalinan kerjasama LCT dengan Indonesia. Alih-alih menggunakan dolar, proses transaksi antara kedua negara dapat berlangsung dengan memakai mata uang won dan rupiah. Menurut rencana, implementasi LCT antara kedua negara bakal berlangsung pada 2024.
7. Indonesia-Filipina
Terakhir, ada pula negara Filipina yang telah menjalin kerjasama LCT dengan pemerintah Indonesia. Kehadiran Filipina dalam kerjasama LCT ini semakin memperkuat hubungan kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN. Apalagi, Filipina juga menjalin kerjasama RPC dengan Indonesia.
Langkah penguatan kerjasama LCT oleh pemerintah Indonesia tidak terbatas pada 7 negara tersebut. Dalam beberapa waktu mendatang, pemerintah akan melakukan upaya dalam memperluas kerjasama ini.
Perlu diketahui, tren dedolarisasi saat ini memang tengah menguat dan banyak dilakukan oleh negara-negara dunia. Dengan menjadi bagian dari negara yang aktif melakukan dedolarisasi, Indonesia bisa memperoleh banyak keuntungan.
Proses transaksi internasional bisa berlangsung secara lebih efektif tanpa ada ketergantungan dengan dolar. Dalam jangka panjang, kebijakan ini bakal memperlihatkan dampak yang positif tidak hanya bagi para pengusaha besar, tetapi juga UMKM di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H