Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Modal RI Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global

6 Desember 2023   22:25 Diperbarui: 6 Desember 2023   22:49 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

BI juga melakukan peningkatan penyangga likuiditas makroprudensial (PLM) hingga Rp81 triliun. Tujuannya, untuk memastikan ketersediaan likuiditas memadai di pasar dan sebagai dukungan ekstra terhadap stabilitas sistem ekonomi.

Ketiga, rendahnya rasio kredit bermasalah. Artinya, hanya sebagian kecil dari total portofolio kredit yang mengalami default atau keterlambatan pembayaran. Ini merupakan cerminan kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit serta tingkat efektivitas manajemen risiko kredit.

Keempat, cukupnya cadangan kerugian bila terjadi penurunan nilai perbankan. Cadangan di sini adalah setoran dana yang dialokasikan untuk menutupi potensi kerugian akibat menurunnya nilai aset, terutama dalam portofolio kredit.

Dengan demikian, perbankan bisa menjadi lebih responsif menghadapi risiko penurunan nilai aset. Tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kestabilan sektor keuangan, tetapi juga melindungi kepentingan nasabah dan para stakeholders.

Cadangan kerugian memadai, bila dikombinasikan dengan rasio kredit bermasalah yang rendah, akan menciptakan landasan kokoh untuk ketangguhan sektor perbankan di Indonesia.

Secara keseluruhan, berdasarkan stress test yang digelar KSSK, BI, dan OJK, sektor keuangan Indonesia cukup aman---tangguh dan kokoh di tengah suasana ekonomi global yang tak menentu.

Modal perbankan kuat, likuiditas lebih dari cukup, rasio kredit default rendah, serta cadangan kerugian memadai, menciptakan bantalan solid yang bisa dijadikan panduan dalam menjaga stabilitas keuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun