UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Indonesia sebagai negara berkembang menjadikan UMKM sebagai pondasi utama sektor perekonomian masyarakat, hal ini dilakukan untuk mendorong kemampuan kemandirian dalam berkembang pada masyarakat khsusunya dalam sektor ekonomi. Perkembangan UMKM di Indonesia terus meningkat dari segi kualitasnya, hal ini dikarenakan dukungan kuat dari pemerintah dalam pengembangan yang dilakukan kepada para pegiat usaha UMKM, yang mana hal tersebut sangat penting dalam mengantisipasi kondisi perekonomian ke depan serta menjaga dan memperkuat struktur perekonomian nasional.
Pada KKN-T UNIPMA 2023 ini, kelompok 24 dengan dosen pembimbing lapangan Ibu Puji Nurhayati, S.E., M.Si melaksanakan program kerja unggulan mengenai UMKM. UMKM yang terletak di desa Kedungpanji memiliki tujuan untuk membantu mengembangkan keterampilan dalam berwirausaha warga setempat, selain itu juga membantu financial ekonomi warga desa Kedungpanji dan menciptakan lapangan kerja bagi warga desa Kedungpanji. Pada desa Kedungpanji terdapat UMKM di sektor makanan yaitu bolu crispy yang terletak di dusun Brangkal. Â Roti bolu merupakan makanan khas daerah Magetan. Pemilik usaha ini Bernama Bu Eva yang telah menekuni usaha pembuatan bolu crispy dalam beberapa tahun ini.
      Pada KKN-T UNIPMA 2023 Kelompok 24 melakukan survey dan pengamatan terhadap UMKM bolu crispy. Kemudian setelah dilakukan survey, kelompok 24 akan melakukan inovasi rasa, packaging, dan pembuatan link social media pada produk bolu crispy tersebut. Roti bolu crispy  Bu Eva memiliki potensi yang besar untuk berkembang karena packaging dan rasa yang digunakan dan metode pemasarannya masih sederhana. Perlunya dilakukan pembaharuan ini karena pada bolu crispy milik Bu Eva ini hanya memiliki satu varian rasa yaitu rasa original. Agar menarik minat pelanggan serta supaya konsumen tidak bosan dengan rasa yang itu-itu saja maka dilakukan inovasi rasa yaitu dengan menambah varian rasa pandan.
Solusi yang dilakukan inovasi dalam packaging produk yaitu dengan mengganti stiker yang sebelumnya hanya stiker sederhana lau diganti dengan stiker yang lebih menarik yang tentunya akan menarik lebih banyak konsumen. Sentra usaha di desa Kedungpanji termasuk daerah yang sebagian pelaku usahanya belum banyak mengenal pemasaran digital sehingga pada tahap ini kelompok 24 membantu membuatkan digital marketing melalui akun media sosial untuk memperluas pemasaran produk dan juga bagaimana melakukan pemasaran melalui media ini. Dilakukan pembuatan social media seperti Instagram, shopee, whatsapp business, dan facebook yang dapat meningkatkan daya tarik bolu crispy dan menetapkan target pasar. Setelah itu semua dapat diakses melalui link dibawah ini :
Dengan dibuatnya social media sebagai media pemasaran bolu crispy ini akan memudahkan para konsumen diluar desa Kedungpanji untuk membeli bolu crispy tersebut. Yang awalnya hanya dilakukan dengan cara dititipkan ke toko-toko maupun toko kelontong dan berdasarkan pesanan, maka di era yang serba digital sekarang ini diperlukanlah pengembangan pemasaran dengan membuat digital marketing melalui akun media sosial. Jika UMKM bolu crispy ini mampu mengkombinasikan pemasaran dari offline dan online maka akan dapat menjangkau produk ini diterima oleh konsumen lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H