Berbalut selimut menghangat'kan raga, saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama Cakrawala langit yang terasa gelap mencekamÂ
Air berjatuhan tanpa memberi kesempatan oh hujan, saat engkau turung bersama duka, membawa kenangan memori yang hilang
Namun, tidak akan ku biar'kan hujan membasahi tubuh'ku
Lambat hari pun berlalu sehingga memaksa'ku untuk melupakan'muÂ
Aku masi di sini, masi membeku yang tak hangat, mungkin dingin ini jadi penawar meski luka menjauhkan diri'mu, dari putaran masalalu tersemat janji manis indah'nya masa depan
Aku kira pelangi pun tak akan berwarna karena aku tahu hanya'lah tinta hitam legam dalam pandanganÂ
Hujan ini'lah yang mengirim'kan mu melewati nada rintik'nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H