Sumurrejo, Gunungpati (01/07/2020) -- Kelurahan Sumurrejo memiliki berbagai macam kelompok tani dan potensi daerah, contohnya Kelompok Tani Rejeki Lumintu yang bergerak di bidang peternakan dan pertanian, serta Kelompok Budidaya Ikan Mina Makmur.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Ketua KT. Mina Makmur, pada bulan Juni 2020 lalu terbuang 12 kg limbah ikan. Mereka mengaku bingung harus diolah seperti apa, sebagian hanya dijadikan sebagai olahan ikan kreatif, sisanya terbuang percuma.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Hesa Karunia Fitri sebagai mahasiswi Perikanan KKN Tim II Undip Periode 2020 melaksanakan program kerja pemanfaatan limbah ikan sebagai pupuk langsung dan Pupuk Organik Cair (POC) karena limbah ikan yang dibiarkan terbuang apalagi di sekitar tanaman bisa menimbulkan penyakit jamur.
Lepongbulan et al. (2017), menyatakan bahwa secara umum limbah ikan mengandung banyak nutrien yaitu N (Nitrogen), P (Phosforus), dan K (Kalium) yang merupakan komponen penyusun pupuk organik sehingga mampu meningkatkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Program kerja ini dilaksanakan dengan dua kali tahapan pada waktu, sasaran, dan jenis pupuk yang berbeda. Pada Rabu, 29 Juli 2020, diadakan pembuatan pupuk langsung pada tanaman jambu bersama anggota KT. Rejeki Lumintu yang diikuti oleh 3 partisipan. Di akhir sosialisasi diadakan pembagian brosur tentang cara pembuatan beberapa jenis pupuk dari limbah ikan.
Pada Sabtu, 1 Agustus 2020, diadakan sosialisasi mengenai cara pembuatan Pupuk Organik Cair Limbah Ikan (POCI) dan penyerahan produk pupuk yang telah difermentasi selama 2 minggu. Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini adalah anggota KT. Budidaya Mina Makmur dengan 3 partisipan. KT. Mina Makmur beroperasi di bawah naungan Dinas Perikanan dan Kelautan.
Di masa pandemi, pembangunan dan perluasan kolam jadi berdampak dan tertunda, sehingga selama bulan Juli minim kegiatan dan ikan konsumsi yang mampu dihasilkan sedikit. Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadi alternatif untuk menambah penghasilan di masa pandemi karena pupuk tersebut nantinya bisa bersaing di pasaran maupun digunakan perseorangan.
"Kebetulan saya punya tanaman cabai dan buah. Biasanya pupuk yang saya gunakan beli di pasaran dengan harga yang lumayan. Apabila pupuk ini berhasil, saya akan sangat berterima kasih mengingat bahan-bahannya yang mudah dicari dan murah," ujar Pak Bambang selaku Ketua KT. Mina Makmur.