Mohon tunggu...
Hery Yuanda
Hery Yuanda Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis | Aktivis | Desain Grafis | Event Organizer | Videographer | Penulis

Saya merupakan seseorang Jurnalis yang senang belajar banyak hal, sejalan dengan kehidupan jurnalis yang dimana kita harus mampu menguasai banyak bidang ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hobby saya menulis, travelling, aktivis organisasi, konsen di Pelajar Islam Indonesia (PII), isu keummatan, pelajar, mahasiswa, dan masih banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Aksi Tawuran Meresahkan Masyarakat, Aktivis Pelajar Kritik Kinerja Polres Serang

27 November 2023   01:43 Diperbarui: 27 November 2023   01:46 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SERANG - Gelombang aksi tragis tawuran yang melibatkan pelajar di Kota Serang dan sekitarnya kembali mencuat, beberapa aktivis menyoroti ketidakcukupan upaya pencegahan dari pihak kepolisian.

Baehaki, seorang aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten, memberikan kritik tajam terhadap kinerja Polres Kota Serang. Ia menilai upaya pencegahan yang dilakukan masih minim, menyebabkan terus berlanjutnya aksi tawuran di kalangan pelajar.

Sebagai informasi, pada Selasa (14/11/2023), tujuh siswa pelajar dari SMPN di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, diamankan oleh personel Unit Reskrim Polsek Petir, Polres Serang, setelah terlibat dalam aksi tawuran pelajar pada pukul 18.00 WIB. Mereka kemudian diamankan di sekolah pada Rabu (15/11/2023).

Kejadian tragis lainnya menimpa seorang siswa SMA Darul Rahman Walantaka, Kota Serang, Provinsi Banten, pada Senin (13/11/2023). Seorang siswa Kelas 3 SMA menjadi korban serangan sekelompok remaja tak dikenal yang membacoknya saat pulang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB.

"Tawuran dan pembacokan yang sudah tidak asing lagi terdengar oleh semua elemen masyarakat, ini jelas membuat orang tua pelajar khawatir akan keselamatan anaknya yang sedang sekolah," ujar Baehaki pada Senin (27/11/23).

Baehaki menilai kinerja Polres yang tak terlihat dan perlu lebih fokus serta tegas dalam menangani kasus tawuran pelajar yang terjadi.

"Seharusnya Polres bekerja sama dengan sekolah/organisasi pelajar untuk mencegah, bila perlu himbauan dengan orang tua siswa bukan hanya menindak. Ini penting, demi keselamatan," katanya.

Dalam menghadapi aksi kekerasan antar pelajar yang semakin memprihatinkan, Baehaki menekankan pentingnya kolaborasi antara polisi dan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan damai bagi para pelajar.

"Saya berharap polisi, sebagai pemelihara keamanan, pemberi perlindungan, dan pengayom masyarakat, fokus pada upaya pencegahan sehingga kinerja polisi hadir sebelum terjadi kejadian," pungkas Baehaki.(/Hery). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun