Kita harus berterima kasih kepada pemulung, karena berkat jasanya setidaknya sampah-sampah rumah tangga yang terkumpul di tempat pembuangan sampah atau yang bertebaran di jalan dapat terpilah dengan baik untuk mereka jual ke pengepul yang selanjutnya akan di jual kembali ke industri daur ulang.
Walaupun pekerjaan menjadi pemulung tentu memberi nilai ekonomi kalau boleh dikatakan tidak sebanding dengan resiko kesehatan yang mereka tanggung karena rentan terpapar oleh kuman yang terkandung dalam sampah.
Pekerjaan pemulung memang pekerjaan yang penuh resiko dari sisi kesehatan. Bagaimana tidak, setiap pemulung pasti akan bersentuhan dengan sampah yang jauh dari kesan higienis. Sampah yang dihasilkan oleh setiap orang atau rumah tangga apabila bercampur dalam tempat pembuangan akan mengandung kuman dan berpotensi menimbulkan penyakit.
Sering kali kita melihat pemulung dengan memundak goni plastik dan sebatang besi pengait yang digunakan untuk memilah-milah sampah yang sudah bercampur di tempat pembuangan sampah kemudian mereka pilih mana yang layak untuk dikumpulin dan dijual ke pengepul.
Kondisi seperti ini memang kalau terus menerus dilakukan oleh pemulung dengan cara mengambil atau memilah sampah yang bisa dijual kembali ke tempat pembuangan sampah, ada kesan yang bisa dimunculkan ke permukaan :
1.  Ketika pemulung memilah sampah dengan menggunakan tangan tanpa ada pelindung tangan di tempat pembuangan sampah atau    bahkan harus sampai ke tempat pembuangan akhir, resiko terpapar penyakit akan semakin tinggi dan ini tentu membahayakan        kesehatan pemulung itu sendiri.
2.  Ada kesan bahwa pekerjaan pemulung merupakan pekerjaan yang tidak manusiawi apabila dilihat dari sisi hak nya sebagai            manusia karena harus rela mempertaruhkan kesehatannya demi mencari nafkah dari hasil memulung sampah.
Kalau kita pikir-pikir, sebenarnya ada saja cara bagaimana membuat pekerjaan pemulung itu menjadi lebih manusiawi. Setidaknya dapat mengurangi potensi terpapar oleh kuman sebagai sumber penyakit.
Kita sebagai pribadi atau rumah tangga, ternyata bisa menjadi pionir untuk menolong para pemulung agar memudahkan pekerjaan mereka dan menghindarkan mereka terpapar dari resiko kena penyakit dan kuman.
Bagaimana caranya? Kita harus memiliki kesadaran untuk memilah sampah mulai dari rumah dan mengumpulkannya sesuai dengan jenis tempat penampungan sampah apakah sampah organik, sampah daur ulang yang memiliki nilai ekonomis.