Omongan Tetangga atau Bisik-bisik Tetangga?
Ungkapan di atas adalah hal jamak yang dialami dan terjadi dalam lingkungan sosial kehidupan kita sebagai manusia baik di mana pun kita ada dan berada.
Siapa sih di antara kita yang tidak pernah mengalami seperti apa ungkapan di atas? Pasti jawabannya sebagian besar di antara kita pernah mengalami jebakan omongan tetangga.
Tidak bisa menyikapi dengan respon yang hati-hati, bisa-bisa berujung pada pertengkaran adu mulut bahkan berantam secara fisik.
Omongan tetangga tidak mengenal di mana kamu tinggal, mau di kota atau di desa, sama saja tidak akan pernah lepas dari yang namanya omongan tetangga.
Mungkin sifat sirik, iri hati maupun kecemburuan sosial yang ada dalam diri manusia itu menjadi penyebab mengapa realitas omongan tetangga itu bisa menjadi sebuah budaya bagi kehidupan manusia yang sadar tidak sadar akan menggerus kohesivitas di antara sesama yang bertetangga secara khusus dan antar sesama manusia pada umumnya.
Bagi kami suku batak, ada istilah yang dikenal dengan akronim "HOTEL" yang merupakan kepanjangan dari Hosom, Teal, Elat dan Late.
Kata Hosom artinya merupakan rasa dendam, dan kebencian. Hosom ini terjadi dilatarbelakangi oleh salah satu atau lebih ketiga sikap tersebut.
Teal artinya merupakan perilaku munafik (tidak sesuai keadaan, berbeda antara ucapan dan perilaku).
Elat artinya memendam perasaan iri, cemburu yang negatif, dan late artinya adalah merupakan iri dengki dan cemburu yang disertai niat dan perbuatan negatif.