Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Jaringan Pertemanan bagi Seorang Freelancer Industri Kreatif dalam Mendatangkan Cuan

18 Maret 2021   17:55 Diperbarui: 18 Maret 2021   18:21 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaringan komunitas yang semakin luas, akhirnya mendatangkan banyak job atau project foto mulai dari foto katalog room hotel, maupun pembuatan film dokumenter maupun liputan budaya dan daerah wisata dengan tarif bayaran yang bervariasi.

Sebagai seorang freelancer fotografer dalam dunia industri kreatif, Simon mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan. Dalam satu bulan, dia harus berangkat ke berbagai daerah untuk sebuah project foto maupun video dokumenter tentunya mendatangkan cuan atau uang.

Dalam satu bulan, Simon bisa mendapatkan 3 atau 4 project foto maupun pembuatan liputan daerah wisata maupun film dokumenter. Bukan semata-mata karena usahanya dan kualitas keprofesionalannya, namun berkat jaringan pertemanannya yang sudah menggurita di seantero wilayah Kawasan Danau Toba.

Dan bahkan sudah ada stempel, kalau ada pihak pemerintah atau swasta yang ingin menyelenggarakan event atau liputan seputar danau toba, simon dan rekan-rekannya adalah orang yang selalu dipilih untuk menggarapnya.

Terakhir simon dan rekan-rekannya menggarap "Festival Tenun Nusantara" sebuah event budaya di Kabupaten Tapanuli Utara, project dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini juga berkat jaringan pertemanan di Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, di mana pejabat di Kemendikbud yang menangani kegiatan ini adalah teman dari teman nya Simon yang dipercayakan untuk menggarap festival tenun ini.

Dalam event ini, Simon sebagai bagian dari tim memiliki pekerjaan menangani video dan dokumentasi untuk keperluan promosi kepada masyarakat. Selama 2 minggu persiapan yang mereka kerjakan, Festival Tenun Nusantara terselenggara dengan baik dan mendatangkan antusiasme dari masyarakat lokal maupun luar kabupaten.

Namun sejak pandemi, mereka mengalami paceklik project foto, video liputan, dokumenter. Memaksa mereka berhemat  dan mengirit keuangan untuk kebutuhan sehari-hari menunggu situasi normal kembali.

Namun Tuhan masih baik pada Simon, berkat jaringan pertemanan yang sudah dia bangun, dia mendapat email dari seorang teman yang menawarkan project liputan ibadah virtual selama masa pandemi.

Dia pun menerima tawaran itu, dan bersama 2 orang temannya mereka menggarap liputan ibadah virtual yang ditayangkan melalui stasiun Nusantara TV. Tarif yang mereka dapatkan juga cukup lumayan sekitar 4 jutaan untuk 1 kali liputan setiap minggu.

Sudah berlangsung selama 8 bulan sejak pandemi covid-19, project pembuatan video ibadah virtual masih berlangsung hingga sekarang. Dan Puji Tuhan, Simon dan teman-temannya masih punya penghasilan yang fotografer lain belum tentu mendapatkan di masa pandemi yang masih paceklik event atau pesta secara besar-besaran.

Bagi kalian yang bergelut di Industri kreatif atau berprofesi sebagai fotografer, bisa memahami pentingnya sebuah membangun jaringan pertemanan untuk menjadi jalan mendatangkan cuan seperti apa yang dilakukan dan dirasakan oleh Simon pentingnya membangun Network atau jaringan pertemanan yang menggurita untuk mendatangkan cuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun