Terbaru, adanya pemberitaan salah satu situs berita online nasional yang tidak mengedepankan prinsip jurnalisme yang tidak berdasarkan data dan fakta perihal penangkapan salah seorang aktivis lingkungan di Kabupaten Toba.
Dalam pemberitaan itu disebutkan bahwa aktivis lingkungan Sebastian Hutabarat adalah buron Kejaksaan Agung yang menyamar jual pizza di Sumut.
Pemberitaan ini sontak mendapat perlawanan dari masyarakat yang mengenal Sebastian Hutabarat yang mengklarifikasi pemberitaan itu bahwa Sebastian Hutabarat bukanlah buron yang menyamar sebagai penjual pizza melainkan dia adalah pemilik atau founder dari Pizza Andaliman sebuah usaha kuliner yang terkenal di Kabupaten Toba bahkan sudah menasional namanya.
Tentu kondisi ini tidak baik dalam upaya menjaga peran pers sebagai garda terdepan dalam pengarusutamaan informasi yang menjadi tujuan mulia sebagai pengawal demokrasi dalam penyampaian informasi yang mengedepankan kode etik jurnalisme.
Pers yang edukatif dan transformatif
Ditengah situasi pandemi yang belum usai ini, peran pers dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dituntut harus
 menjadi pers yang edukatif dan transformatif dari biasanya.
Informasi terkait situasi pandemi harus benar-benar tersampaikan kepada masyarakat sehingga dapat merubah cara pandangÂ
masyarakat dalam memberikan respon atas sebuah permasalahan yang muncul ditengah-tengah masyarakat bahkan menjadi isu nasional.
Memberikan pemahaman secara utuh kepada masyarakat melalui sebuah pemberitaan yang berimbang dan berdasarkan data dan fakta tentu akan mempengaruhi respon dari masyarakat itu sendiri. Salah dan benar dari sebuah berita yang ditangkap dan dibaca oleh masyarakat tergantung kepada isi berita yang disajikan.
Pemahaman yang tidak holistik dari masyarakat khususnya virus covid-19 turut mempengaruhi sikap dan respon masyarakat yang berbeda-beda dan bahkan cenderung abai dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah.
Ketidakdisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan turut menjadi penyebab meningkatnya penularan kasus covid-19.