Ramadan sudah memasuki hari keenam belas setengah perjalanan lebih umat islam melaksanakan ibadah puasa. Ditengah berbagai aktivitas yang dilakukan oleh penulis yang berprofesi sebagai guru. Apalagi penulis yang sedang mengikuti kegiatan diklat pembinaan ideologi pancasila berbasis Buku Teks Utama (BTU) untuk guru. Bukan hal yang mudah bagi kita mengikuti kegiatan selama tiga hari kedepan dalam kondisi berpuasa. Bagi rekan guru yang lain pasti masih disibukan dengan aktivitas di sekolah masing-masing.
Di tengah sibuknya berbagai aktivitas yang kita lakukan tentunya sebagai pemburu takjil tidak pernah terlupakan. Semakin lama takjil yang tersedia dimasyarakat kita semakin hari makin banyak yang bisa kita bahas. Sugguh sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kita ketika berbuka puasa dengan takjil yang kita sukai.
Kali ini untuk catatan pemburu takjil kali ini kita akan coba membahas tentang otak-otak. Bagi sebagian orang memang aneh berbuka dengan otak-otak karena sebagian orang berbuka dengan yang manis atau yang seger-seger. Tetapi berbuka dengan otak-otak ini bisa sebagai alternatif, apalagi dari awal kita sudah berbuka puasa dengan menggunakan menu yang monoton atau itu saja.
Seperti yang kita ketahui Otak-otak merupakan makanan yang terbuat dari ikan tenggiri yang dikombinasikan bahan lainnya dan dicincang kemudian dibungkus dengan daun pisang, dipanggang, dan disajikan dengan sambal kacang yang nikmat. Daun pisang yang bisa digunakan berasal dari daun pisang batu yang warnanya tetap tahan walaupun telah melalui pengukusan.
Otak-otak ini sangat mudah diperoleh banyak pedagang yang menjualnya di pinggir jalan. Hal ini menambah keseruan bagi pemburu takjil untuk berlomba mendapatkan otal-otak yang akan dimakan dalam berbuka puasa. Tetapi bagi masyarakat yang menginginkan otak-otak yang bermerek dagang bisa kita peroleh di konter tempat makanan.
Otak-otak ini merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Kota Pangkalpinang. Di Tempat asalnya memang otak-otak ini disajikan sebagai cemilan keluarga. Tetapi ditempat lain makanan ini bisa dimakan dalam kondisi apapun seperti untuk berbuka puasa.
Bagi pemburu takjil semangat memperoleh makanan yang digunakan untuk berbuka merupakan sesuatu yang tidak tidak bisa kita gantikan dengan yang lain. Semangat berburu takjil ini juga harus menambah semangat kita dalam beribadah dibulan ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H