Mohon tunggu...
Hery Setyawan
Hery Setyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku sekaligus Guru di SMPN 42 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Timun Suri sebagai Penanda Ramadan

9 Maret 2024   20:09 Diperbarui: 10 Maret 2024   02:17 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang Timun Suri (sumber detik.com)

Belakangan ini sudah ramai disekitar kita pedagang timun suri ini. Bahkan tidak sedikit pedagang yang menawarkan harga yang sangat murah. Banyak kalangan yang menilai hadirnya buah ini sebagai penanda akan datangnya bulan ramadan, bersamaan dengan salah satu iklan sirup yang selalu muncul di televisi. Kita tidak tahu asal pendapat tersebut tetapi memang kenyataan nya demikian. Apalagi buah yang khas dimana muncul pada saat bulan ramadan dan nyaris tidak ada dibulan yang lain.

Kita semua tahu timun suri adalah tumbuhan musiman penghasil buah termasuk ke dalam anggota suku labu-labuan. Tekstur Buahnya yang lembut dan memiliki keharuman yang khas serta memiliki warna yang menarik biasa dijual secara bebas oleh pedagang musiman pada bulan puasa karena daging buahnya menjadi komponen minuman penyegar untuk berbuka puasa. 

Buah ini memiliki kaya akan manfaat, serta teksturnya yang tidak keras dan yang pasti banyak diminati oleh kaum muslimin sebagai pelengkap hidangan berbuka puasa seakan menjadi pelepas dahaga setelah seharian melaksanakan ibadah puasa. Biasanya timun suri ini dihidangkan bersama minuman lain sehingga menambah kenikmatan bagi siapa saja yang meminumnya.

Kehadiran pedagang buah timun suri ini hanya hadir pada saat bulan Ramadan, sementara di bulan hijriah yang lain hampir dipastikan tidak pernah muncul. Sungguh pemandangan yang sangat unik ketika para pedagang ini berbaris menjual buah timun suri ini dengan bermacam-macam harga, tinggal kitanya yang pandai-pandai menawar sehingga mendapatkan harga yang pas.

Bagi pemburu takjil timun suri ini menjadi salah satu yang akan dicari sebagai salah satu hidangan berbuka puasa. Hanya saja buah ini tidak semua orang menyukainya. Kaum muslimin hanya diawal ramadan saja mencari buah ini karena agak sedikit ribet dalam menyajikannya. Masyarakat lebih suka berbuka puasa dengan cara yang simple sehingga mencari alternatif dalam menyiapkan hidangan berbuka puasa. 

Tetapi tidak salah ketika sebagai pemburu takjil kita mencoba dan menyajikan buah ini apalagi dikombinasikan dengan berbagai buah yang lain. Tentunya ini akan menjadi hidangan yang seger menjadi pelepas dahaga. Bagi para pemburu takjil kesegaran buah ini menjadi semangat dalam melakukan ibadah selama bulan ramadan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun