Mohon tunggu...
Hery Susanto
Hery Susanto Mohon Tunggu... -

basic pendidikan saya adalah teknik informatika, saya mendalami tentang komputer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maukah Kau Menikah Denganku?

4 Oktober 2012   08:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1349337956479298817

Suatu ketika seorang lelaki berkata kepada perempuan yang dicintainya “Maukah kau menikah denganku, menjadi pendampingku dan juga menjadi ibu dari anak-anakku?” apakah makna yang terkandung dari kata-kata tesebut? Jika diselami: sang perempuan telah melewati separuh umurnya dan dengan sisi kehidupan yang berbeda, kemudian jika sang perempuan menerima permintaan sang lelaki berarti sang perempuan telah menetapkan hati untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan kehidupan yang baru bersama sang lelaki dengan keluarga yang dibinanya sendiri.Mungkin itulah makna “Selamat menempuh hidup baru” yang seringkali teriring bersama acara resepsi/selamatan pernikahan.

Bagi sang lelaki harusnya apa yang dia katakan kepada perempuan sebenarnya merupakan tanggung jawab moral kepada istri dan keluarganya kelak. Membawa kebahagiaan dunia akherat. Dari sisi lain adalah tanggung jawab moral kepada keluarga sang perempuan menebus sebagian kehidupan sang perempuan yang sudah dilewati dan untuk melanjutkan sisa kehidupan yang belum dijalani, menjadi pemimpin bagi keluarganya sendiri menuju kebahagiaan yang hakiki.

Sungguh hal yang tidak ringan, juga tak memberatkan, karena sesungguhnya permasalahan yang ada merupakan moment untuk berbagi, saling mengisi dan saling melengkapi.

Saat sang perempuan menerima pinangan sang lelaki berarti suatu anugerah terbesar bagi sang lelaki mendapatkan separuh hati, yang menjadikannya utuh dan lengkap menjalani hidup. Mungkin dalam hatinya “Engkau adalah salah satu anugerah terindah yang pernah kumiliki”.Lalu, apa anugerah terindah yang lain?Yaitu saat si kecil hadir di tengah keluarga, canda tawa dan tingkah polah si kecil menjadi pelengkap, membahagiakan bagi orang tua dan dirindu oleh kakek neneknya, teriring do’a “anakku, engkaulah lanjutan kisah hidupku yang lain, dimana saat engkau dewasa, jadikan orang tua dan keluargamu bangga padamu”. Penghargaan yang diiringi pengorbanan dan tanggung jawab bagi orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi si anak.

Paparan tersebut merupakan sebagian dari sisi kehidupan yang tak kan ada habisnya dikupas, maka apakah makna “maukah kau menikah denganku,sebenarnya?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun