Mohon tunggu...
Heryantoro
Heryantoro Mohon Tunggu... Dosen - Mengabdi bagimu negeri

Bekerja pada Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Pernah belajar pada SMA 34 Pondok Labu Jakarta, pernah kuliah pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Tulisan artikel ini hanya semata untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pembaca, hanya merupakan opini pribadi berdasarkan pengetahuan/peraturan yang ada. Bukan merupakan kebijakan instansi di mana penulis bekerja, dan dalam penyajiannya tidak sempurna. Mohon koreksi / masukan jika dalam konten terdapat hal yang kurang tepat. Terimakasih Wasalam .

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek Sepeda Motor Listrik di Indonesia

10 November 2016   11:29 Diperbarui: 10 November 2016   12:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kendaraan roda dua alias sepeda motor masih menjadi primadona di Indonesia. Ini karena sepeda motor merupakan angkutan murah, praktis, dan cepat, serta  mampu menembus kemacetan lalu lintas di mana saja. Namun jaman berubah dengan cepat, kelangkaan BBM dan harga BBM yang terus naik membuat sebagian orang berfikir bagaimana bisa menciptakan energy alternatif yang lebih hemat energy, salah satunya sepeda motor listrik. Produk yang sudah ada yaitu Si Gesits, sepeda motor listrik yang diprakarsai oleh salah satu perguruan tinggi di Indonesia, sepeda motor listrik ini recananya akan mulai dipasarkan pada tahun 2017. Prospek sepeda motor listrik di Indonesia cukup cerah jika fasilitas pengisian baterai  sangat memudahkan pemilik. Memang salah satu kelemahan sepeda motor listrik ini untuk satu kali charge baterai hanya mampu untuk jarak maksimal 100 km.

Hal ini tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan sepeda motor bensin yang mana satu kali full tank bisa menempuh jarak sampai dengan 300 km. Oleh karena itu produsen sepeda motor listrik harus bisa menyiasati keterbatasan tersebut, misalkan saja tidak perlu charge ulang, cukup dengan menukar baterai seperti menukar tabung gas elpiji ketika sudah habis. Bahkan sebenarnya sepeda motor dengan bahan bakar gas layak dipertimbangkan, nanti system pengisiannya seperti menukar tabung gas kompor rumah tangga. Namun ada juga hambatan yang siap dihadapi, bagaimana jika kelangkaan tabung gas untuk sepeda motor ternyata dalam kondisi buruk sulit untuk mendapatkannya, tentunya sangat merepotkan.

Jika produsen sepeda motor listrik di Indonesia mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan kendala yang ada, maka sepeda motor listrik bisa menggantikan posisi sepeda motor bensin seperti sekarang ini. Kemajuan teknologi memang bisa menggusur hal-hal yang sudah usang dan tidak efisien. Pada masa sebelumnya masih banyak sepeda motor dua tak, namun dalam perkembangannya semua sepeda motor sudah menggunakan teknologi empat tak yang lebih ramah lingkungan. Inilah mungkin yang kita nantikan, kebangkitan sepeda motor listrik yang ramah lingkungan, dengan biaya yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sepeda motor bensin. Jika nilai manfaat dan efisiensi yang ditawarkan sepeda motor listrik lebih besar dibandingkan dengan sepeda motor bensin, maka orang akan memilih sepeda motor listrik. Semoga prospek sepeda motor listrik sangat baik di masa yang akan datang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun