Sabtu sore itu udara begitu cerah. Saya sempatkan berkunjung ke Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012yang di bahasa Inggriskan dengan Indonesia CreativePower yang diadakan di pelataran EpiWalk Epicentrum, Kuningan. Acara itu berlangsung dari tanggal 21 sampai 25 November dengan mengambil tema Yang Muda Yang Berkreasi. Dari pintu masuk menuju pameran sudah disuguhkan dekorasi yang menurut saya cukup bagus dan berseni, sebuah badan mobil yang disangga beberapa kaki palsu.
[caption id="attachment_226356" align="aligncenter" width="560" caption="Saat di depan pintu masuk"][/caption]
Masuk area pameran sisi kanan dan kiri dinding dipasangi beberapa lukisan yang gambarnya cukup besar. Sangat menarik gambarnya sehingga banyak pengunjung yang mengambil foto di sana. Di beberapa stan menampilkan beberapa produk yang bercitra rasa seni. Ada berupa lukisan, produk tiga dimensi mulai dari patung, hiasan dinding, ataupun kursi. Ada yang sudah lama kita kenal seperti lukisan dari pelepah pisang, kulit telur, tegel, dan memang yang benar-benar baru seperti lukisan dari pasir.
Beberapa saat ketika berada di dalam ruang pameran, tampak sedikit gaduh di stan arah depan. Setelah mencari tahu ternyata ada ibu menteri yang datang berkunjung yaitu, Marie Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ibu menteri tampak berbincang-bincang kepada penjaga stan, kadang ada derai tawa juga untuk menghangatkan suasana. Stan berikutnya adalah berisi lembaga keuangan seperti koperasi dan bank. Bagi yang sekedar ingin tambah modal atau mencari skema pendanaan buat usaha, di beberapa stan akan menjawabnya.
[caption id="attachment_226359" align="aligncenter" width="420" caption="Ibu Menteri saat mengunjungi salah satu stan"]
Lalu ada stan dari berbagai sekolah terutama dari SMK. Dari SMKN 1 Losarang Indramayu memamerkan hasil rakitan yang berupa komputer tablet dan laptop. Sedangkan SMKN 4 Malang menampilkan karya animasi untuk film. Selebihnya merupakan karya lukisan atau produk-produk lainya yang sudah populer di masyarakat. Setelah itu akan ditemui stan intansi beberapa unit dari Kementrian Perdagangan. Mulai dari informasi masalah ijin (SIUP), waralaba, serta beberapa hal mengenai perijinan perdagangan.
[caption id="attachment_226360" align="aligncenter" width="640" caption="Komputer Tablet rakitan siswa SMKN 1 Losarang Indramayu "]
Stan khusus juga disediakan dengan lebih lebar dan luas, yang berisi stan dari partisipasi beberapa kota dan kabupaten di Indonesia. Yang dipamerkan berupa kerajinan tangan dari masing masing daerah serta beberapa makanan khasnya. Di ruang itu pula berderet beberapa rumah produksi film beserta karya unggulannya. Secara garis besar acara ini menampilkan 15 subsektor industri kreatif yaitu fashion, seni pertunjukan, music, penerbitan dan percetakan, asitektur, kuliner, periklanan, film, video, fotografi, permainan interaktif, televise dan radio, riset dan pengembangan, desain, dan teknologi informasi.
[caption id="attachment_226362" align="aligncenter" width="640" caption="Bunga kaca"]
Setelah puas berkeliling, pengunjung menuju ruang panggung utama dalam plasa. Pada waktu itu sedang berlangsung acara seminar yang diisi LKBN Antara tentang junalistik foto. Setelah itu dilanjutkan dengan acara hiburan dengan menampilkan group Leonardo. Sepertinya lagu yang dibawakan kebanyakan beraliran jazz atau blues dan berbahasa Inggris. Sangat disayangkan respon pengunjung pun tidak begitu antusias, entah mengapa. Atau memang pengunjung menginginkan pembawaan yang bernuasa lokal dan kreatif.
***
Melihat hasil kreasi yang dipamerkan menunjukkan secercah harapan dari para pemuda berbakat bangsa ini. Melalui press release penyelenggaraan ini mempunyai tujuan: menguatnya gelombang kreatif (creative wave) di Indonesia, meluasnya jejaring kreatif (creative network) pelaku kreatif Indonesia di dalam maupun di luar negeri, serta meningkatnya kuantitas dan kualitas talenta dan wirausaha kreatif. Sumber
Banyak hal yang harus dilakukan pemerintah untuk memcapai tujuan itu, tidak saja menjadi tanggung jawab Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tetapi juga kementrian yang terkain di dalamnya. Semua harus bersinergi dan bahu membahu sehingga hasil kreatif yang dihasilkan anak bangsa itu dapat terangkat, bermanfaat dan dihargai.
[caption id="attachment_226364" align="aligncenter" width="560" caption="Lukisan dari pelepah pisang"]
[caption id="attachment_226365" align="aligncenter" width="640" caption="Kursi dari beberapa potongan kayu"]
Sekedar kreatif rupanya tidaklah cukup, aspek hukum dan legalitas perlu diperhatikan serius, baik produk kreatif di masa lalu warisan nenek moyang terlebih lagi di masa saat ini. Dengan demikian kiranya para pemuda berbakat akan tidak segan-segan berproduktif. Karena karyanya dihargai dan dijamim oleh hukum yang berlaku. Diharapkan juga kretivitas ini menjadi suatu industri yang menghasilkan dan mengggerakkan sektor perekonomian. Tidak saja hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA) tetepi sumber daya manusia (SDM) harus diperhatikan, dan itulah sejatinya menunjukkan kualitas bangsa. Sudah saatnya bangsa ini berkiprah lebih dan tidak saja bermain di dalam negeri saja.
Semua foto: Dok pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H