Seperti yang dilansir banyak media, pada hari Senin (5/12/2011) NASA mengumumkan penemuan satu planet baru yang mirip bumi. Penemuan ini melengkapi beberapa penemuan planet yang lain yang dikonfirmasikan untuk layak huni. Planet baru ini dinamakan Kepler 22b, sedangkan bintang (matahari) yang diorbitnya dinamakan Kepler 22.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Kepler 22, kandidat hunian di masa depan"][/caption]
Ada kemiripan antara Kepler 22b dengan bumi diantaranya memiliki suhu sekitar 22 derajat celcius, lama orbit 290 hari, perbedaan yang mencolok adalah ukurannya lebih besar 2,4 kali dari bumi. Disinyalir planet ini terdapat kandugan air. Seperti diketahui bahwa air merupakan sumber dan asal-usul kehidupan. Masih belum dipastikan apakah disana ada tanda-tanda kehidupan, masih perlu observasi yang mendalam.
Ditemukannnya planet Kepler 22b membawa secercah harapan bagi warga di bumi, sebagai alternatif tempat hunian baru. Bagaimana tidak keberadaan manusia akan semakin banyak sedangkan bumi sebagai tempat tinggal sangat terbatas. Walaupun kesannya sulit direalisasikan dalam waktu dekat namun masih menyisakan kemungkinan untuk diwujudkan dalam jangka waktu yang panjang.
Jarak bumi dengan Kepler 22b sangat jauh, sekitar 600 tahun cahaya. Jika melakukan perjalanan walau dengan kecepatan cahaya, akan memerlukan ratusan bahkan ribuan generasi. Alih-alih menuju ke sana. Untuk perjalanan ke planet tetangga sebelah bumi, Mars yang disinyair cocok untuk jadi tempat tinggal masih memerlukan penelitian yang cukup mendalam. Dan sampai detik ini belum ada warga bumi yang sampai di sana.
Ditemukannya planet serupa bumi ini juga menimbulkan rasa penasaran dan pertanyaan. Suatu pertanyaan yang cukup sulit dijawab, apakah ada makhluk hidup di sana?. Sampai saat ini masih sebuah misteri, fenomena UFO pun tidak cukup membantu, hasil penelitian yang bersifat empiris masih belum final, semuanya masih sebatas dugaan sementara.
Dari luasnya jagat raya dan trilyunan benda-benda didalamnya semakin menambah rasa penasaran akan adanya makhluk hidup seperti kita, apakah memang benar kita serdirian di jagat raya ini. Rasa penasaran itu tidak hanya membuat gundah para ilmuan saja, hampir semua kalangan. Diantaranya sastrawati terkemuka sastra Arab, May Ziadah pernah mengirim tulisan kepada sahabatnya pujangga Kahlil Gibran, dalam nukilan suratnya ia menulis, “Surya tenggelam di bawah cakrawala nun jauh disana, dan di sela awan-awan senja yang aneh bentuknya dan mempesona, muncullah sekunar bintang, Bintang Johar, Dewi Cinta. Dalam hati aku bertanya, apakah bintang ini juga dihuni oleh insan seperti kita, yang saling mencinta dan memendam rindu…?” . Hanya Tuhan lah yang tahu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI