Walaupun pujangga William Shakespearemengatakan ”apalah arti sebuah nama”, betapa pun juga nama tetap mempunyai artitersendiri. Di lain sisi nama memberi arti dan makna penting bagai jati diri baik dilihat secara personal, komunitas, bisnis, tempat, politik, ataupun sosial budaya. Begitu pentingnya arti sebuah nama terkadang seseorang merubah nama dengan alasan tertentu, dan itu wajar adanya.
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Logo lama GNR Sumber: http://ginoraidy.files.wordpress.com/2012/04/guns-n-roses.jpg"][/caption]
Seperti group band luar negeri yangmanggung di Jakarta tanggal 15 Desember ini mempunyai nama yang menarik : Guns N’ Roses. Setelah cari informasi di internet, saya temukan bahwa penamaan group ini berasal dari paduan di antaradua orang personilnya. Diambil dari nama belakangnya AXL Roses sang Vokalis dan Tracii Guns sang Lead Guitars (sumber). Dan, apakah ada filosofi dari dibalik dari penanaan nama itu? tidak ada jawabansecara pasti untuk itu, informasi sangat minim mengenai hal itu.
Saya teringat apa yang pernah dikatakan guru SMP saya dahulu, bahwa hidup terkadang berada pada sebuah sisi yang saling bertentangan dan itu dapat berpadu. Merujuk pada sebuah istilah yang sama dengan group band yang saat itu terkenal : Guns N’ Roses. Lambang lawas group ini mencerminkan namanya, dua tangkai mawar yang melilit padadua pistol. Guns berarti keras, maskulin. Roses berarti lembut atau feminim. Dua kata itu merupakan dua istilah yang saling berkebalikan atau berlawanan yang di coba tidak saling dipertetangkan.
Terkadang dalam diri manusia terdapat dua perilaku itu, sudah bawaan dari sononya. Perilaku lembut dan keras ada yang merupakan pembawaan sehari-hari, atau pun kesan yang terbentuk dari profesi atau komunitas tertentu. Perawat dan dokter dikesankan harus lembut dan ramah, padahal kenyataanya belum tentu demikian. Tentara atau polisi dikesankan keras dan tegas, begitu pula dikaitkan dengan suku bangsa tertentu.
Terkadang pula kita terkecoh oleh penampilan keseharian seseorang. Dapat dilihat beberapa contoh dari berita kirminal di media massa, bahwa bawa tersangka yang melakukan tindakan kejiternyata kesehariannya ternyata sosok yang santun, baik, pendiam. Ketika ditanya disekitar orang terdekatnyaakan berkata tidak menyangka saja yang bersangkutan berbuat demikian. Begitu pula sebaliknya ada yang penampilannya sangar, suka menggertak ternyata dalam situasi tertentu menampilkan sosok yang penakut dan pengecut.
Dalam bersikap dan bertindak ada kalanya kita menggunakan kedua metode itu, lembut dan keras. Tentu saja dilakukan secara proporsional dan sesuai dengan situasi dan kondisi. Lembut bukan berarti lemah atau baik. Begitu juga keras bukan berarti harus dihindari atau buruk. Perlakuan lembut dan keras jika ditetapkan pada cara yang pas maka orang akan memakluminya.
Sosok yang tepat dalam menerapkan tindakan lembut dan keras ini adalah melekat pada pemimpin. Seorang pemimpin harus bisa menerapkan kedua metode ini secara tepat untuk diimplementasikan dalam kebijakan dan penerapanya di lapangan. Dengan demikian program yang akan dicanangkan akan mudah diterima dan dipatuhi oleh rakyat.
Figur seperti ini memang ada, Jokowi dapat dipakai sebagai contoh. Ketika menjabat walikota Solo, ia menerapkan kelembutan kepada masyarakat untuk memindahkan pasar. Ia pun juga bersikap keras terhadap anak buahnya bila ada yamg melanggar atau tidak pantas sebagai abdi negara, tidak segan pula ia memecatnya.
Teringat pula apa yang dikatakan Mario Teguh, bahwa kita hendaklah setia (keras) pada prinsip, tetapi luwes (lembut) pada metode. Dengan keras pada prinsip maka kita akan diuji dengan penolakan orang lain karena tidak semua kebaikan itu diterima orang. Untuk itu disesuaikan dengan cara yang lembut agar orang tidak salah mengerti mengenai kebaikan.
Bersikap “Guns N’ Roses” adalah suatu jalan tengah dalam menyikapi keadaan untuk mencapai tujuan. Walaupun group ini tergolong rock di beberapa lagunya juga ada yang romantis. Selamat datang Guns N’ Roses, fans di Indonesia telah menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H