Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik Keren ala Joko Suranto (Crazy Rich Grobogan)

24 April 2022   21:24 Diperbarui: 24 April 2022   21:34 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang dilakukan Joko Suranto boleh dibilang  cukup keren.  Ada ajang "pamer" dari arti dan maksud yang positif. Ia adalah figur perantau yang sukses. Dan ia ingin menunjukkan kesuksesannya dengan membangun kampung halamannya.

Ia rupanya ingin berbagi keseksesan dengan cara bisa membahagiakan orang banyak. Masalah jalan rusak yang berlarut, ia pecahkan dengan cepat. Dan tak tanggung tanggung dalam pengecoran jalan itu --hampir semua- berasal dari dana pribadinya.

Cara Joko Suranto ini diharapkan bisa menjadi contoh dan teladan, bagaimana mencintai kampung halamannya. Kesuksesan seseorang ditunjukkan dengan cara yang tidak sekadar membusungkan dada, yang terkadang membuat sinis lingkungan sekitar.

Dengan cara model memberi ala Joko Suranto ini akan membuat warga senang. Karena ada efek secara langsung ataupun tidak, yang bisa dirasakan oleh orang banyak. Kesuksesan model ini tentu yang diharapkan.  Tidak hanya dinikmati sendiri tetapi bisa berbagi.

Ritual mudik bila dikemas dengan bagus maka akan ada saja jalan keluar dari permasalahan yang ada di kampung halaman. Jika ada yang tergetuk dan mau bertindak, masalah akan dapat selesai. Di sini kita perlu orang-orang seperti Joko Suranto, yang tidak sekadar hanya omong doang apalagi kritik.

Mudik kali ini merupakan mudik akumulasi yang tertunda. Maklum selama dua tahun lebaran, ada "larangan" mudik karena masa pandemi. Di sini akan ada ribuan orang yang mudik ke kampung halamannya masing-masing. Mereka akan membawa kesuksesan versinya sendiri.

Mudah-mudahan akan ada efek mudik yang lebih kreatif dan bermanfaat. Yang masih tetap menerapkan esensi sesungguhnya: silaturahmi. Jika belum bisa "sekelas" Joko Suranto, bisa juga "keroyokan" jika itu berhubungan dengan dana. Jika memang belum bisa,diupayakan dengan cara yang lain, atau setidaknya tidak membuat kehadiran kita merugikan orang lain dan sekitar.

Artikel ini merupakan bagian dari ikut serta dalam even Donasi Bolang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun