Permasalahan yang lain adalah hadirnya manajemen penginapan dari korporasi besar yang tidak mempunyai izin dari pihak terkait. Selain itu dengan pemberian diskon yang begitu besar membuat persaingan dengan penginapan yang sudah lama eksis menjadi tak berimbang.
Bagi para pendatang baru diusaha penginapan juga ada kesulitan dalam menentukan harga yang pas dipasaran sesuai, jika disesuaikan dengan kualitas dan fasilitas. Intinya perlu adanya bimbingan manajemen untuk bisa mengatur kas keuangan, sehingga usaha bisa menghasilkan atau setidaknya tidak sampai minus.
Hal yang cukup menggembirakan dalam acara ini adalah pihak hotel tidak merasa tersaingi dengan keberadaan guest house dan home stay ini. Kesadaran mempunyai potensi masing-masing menjadikan penginapan non hotel menjadi mitra. Yang masing-masing mempunyai pangsa sendiri, yang tidak saling mematikan.
Hal ini bisa terlihat dari dukungan Ratna GM Hotel Aria Gajayana selaku salah satu pemateri yang bersedia membimbing para pelaku usaha home stay dan guest house untuk memajukan usahanya. Seperti dukungan berupa kesediaannya untuk membimbing pembuatan standard operational procedure (SOP) bagi pengelola penginapan.
Ratna juga  menekankan agar menyiapkan rumah yang apik, bersih dan menarik. Seorang "host" harus memiliki kesiapan melayani yang prima. "Hospitality" sangat menentukan kesuksesan seorang tuan rumah, yang hal semacam itu tidak perlu biaya mahal.
Dukungan juga diberikan pembicara lainnya M. Iskandar Sjah selaku Hotel Manager Pelangi Heritage Hotel Malang, yang banyak memberikan pengalamannya selama mengelola hotel. Â Beberapa kiat yang ia berikan untuk meningkatkan okupansi di antaranya adalah menawarkan pengalaman unik kepada tamu, aktif di medsos, sampai pada pelayanan maksimal layaknya keluarga.
Dari pihak pemerintah kota Ida Ayu Made Wahyuni selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang menyatakan bahwa pemkot Malang menaruh perhatian terhadap sektor pariwisata. Karena hal ini dipandang selaras dengan karakteristik kota yang salah satu sektor ekonomi modern mampu menyerap tenaga kerja yang besar.
Peningkatan kunjungan wisatawan akan terus ditingkatkan dengan terus mengadakan even yang dilakukan secara berkala. Selain itu akan terus digiatkan promosi destinasi wisata kota yang menjadi andalan seperti kampung tematik, museum, taman kota, serta wisata belanja.
Agar dunia penginapan baik hotel ataupun non hotel dapat berjalan dengan baik, Dwi Cahyono selaku ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Malang memaparkan bahwa dalam membuat usaha penginapan agar dipersiapkan dengan baik. Perizinan pun perlu diperhatikan terutama yang berkaitan dengan lingkungan. Serta perlu dipersiapkan segmentasi siapa yang akan menjadi tamunya.Â