Karena masih dalam penggarapan, mengunjungi kampung tematik ini masih belum begitu terasa nuansa Bambunya. Beberapa rumah warga di tepi jalan kadang terdapat gazebo yang terbuat dari Bambu. Ikon kampung Bambu ini berada pada sisi tepi kali Wewek yang akan dirancang dengan sebutan Bamboo Mewek Park (BMP).
Di kawasan tepian kali ini terdiri dari hamparan sawah dan ladang tanaman Bambu. Ketika tulisan ini di buat (Maret 2018) dalam kawasan BMP ini sedang dibangun menara yang terbuat dari Bambu. Menurut keterangan Muttaqin Eko Wirawan selaku Ketua Swadaya Masyarakat (KSM) dan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Bamboo Mewek Park  menyatakan bahwa menara Bambu tersebut akan disambungkan dengan flying fox. Dan beberapa lagi dipakai sebagai sarana outbound.
Sedangkan di Kali Meweknya sendiri akan dibangun wisata air. Air kali akan dibendung sehingga akan membentuk aliran yang sedikit tenang. Yang kemudian akan bisa digunakan sebagai wisata rakit Bambu. Sedangkan kali di bawah pintu air akan dipergunakan sebagai wisata tubing dengan menggunakan ban mobil.
Untuk mempercantik kampung ini, di beberapa titik akan dibangun spot selfie yang bertemakan tanaman Bambu. Demikian pula di sepanjang jalan utama akan ditanami tanaman Bambu sehingga akan memperkuat karakter kampung ini dengan Bambunya.
Menurut Wawan keberadaan Kampung Bambu Wewek ini tidak semata-mata ditujukan sebagai tempat wisata. Konsep kampung Bambu ini lebih diarahkan sebagai konservasi lingkungan. Bagaimana mengelola lingkungan dengan lebih baik sehingga nantinya bisa menjadi kota yang bersih dan nyaman.Â
Dengan berlimpahnya tananan Bambu maka lingkungan hidup dan konservasi alam akan lebih baik lagi. Aliran kali akan lebih kokoh secara alami. Demikian pula udara bersih akan lebih banyak lagi, mengingat Bambu dibanding tanaman lain menghasilkan oksigen lebih banyak.
Di lain sisi keberadaan Bambu bisa menjadi indrustri tersendiri baik sebagai pengganti kayu yang saat ini mulai langka. Akan diupayakan untuk membentuk industri Bambu mulai pengadaan, pengolahan, sampai pada bentuk jadi (kerajinan). Tidak itu saja pengolahan Bambu dalam hal ini proses pengawetannya akan menjadi perhatian.
Dan kedepannya diharapkan kampung ini bisa menjadi rujukan untuk pembelajaran konservasi alam mengenai daerah aliran sungan (DAS) serta tentang perbambuan. Nantinya akan dibangun beberapa pusat informasi yang memudahkan para pengunjung baik dari akademisi ataupun masyarakat umum dengan berbagai tujuan baik sebagai tempat studi banding, pembelajaran, dan wisata.