Para tokoh, cendekiawan, aktivis, apalagi anggota DPRD tidak banyak bersuara seakan tidak ada sesuatu yang "mencurigakan". Jika menyangkut pemerintah pusat terlebih kepada presiden Jokowi beberapa di antaranya begitu fasih mengkritik kelemahan, giliran kepada pemerintahan kota mulutnya tergagap bersuara. Yang pada akhirnya ini membuat Edy Rumpoko enak untuk "bermain". Sebagai politikus ulung ia pun paham dalam merangkul semua golongan. Keadaan di Batu pun sangat kondusif minim konflik sampai di akar rumput. Eddy Rumpoko sangat cerdik, menjinakkan ular tentu dipegang kepalanya sehingga sampai ke bawah bisa terkondisikan.
Eddy Rumpoko juga dikenal dekat dengan para tokoh agamawan di kota Batu. Sedikit banyaknya mereka pasti tahu adanya ketidakberesan di kotanya. Apakah para tokoh itu berani atau setidaknya pernah menasehati Eddy Rumpoko (sang umaro) tentang moral terutama mencegah kemungkaran (jika mengajak kebaikan jelas mudah dilakukan)? Kita berpikir positif saja: pernah. Dilakukan dengan cara santun dan tidak membuat gaduh apalagi dengan koar-koar. Mungkin dasar Eddy Rumpoko "anak bandel" saja yang tidak menuruti nasehat, yang akhirnya nasib naas menimpa: terkena OTT.
Betapapun Eddy Rumpoko terkena OTT karena perbuatan nista, kiranya kita perlu berbuat adil kepadanya. Jasanya kepada kota Batu tidaklah sedikit, dan itu harus kita akui. Interaksi yang pernah saya lakukan kepada warga Batu kebanyakan menyatakan tren yang positif. Eddy Rumpoko sangat merakyat kepada warganya dan tidak terkesan jaim(jaga image). Terutama dunia pariwisata berkembang pesat, banyak wahana yang dibangun dan kunjungan wisatawan cukup banyak. Salut juga atas sikapnya yang berani menjalani semua proses hukum.
Untung saja Eddy Rumpoko masih mewariskan sesuatu yang bagus bagi kota Batu. Jika prestasinya biasa saja tentu sumpah serapah yang akan didapatkan dengan adanya OTT itu. Sebagus dan sebaik Eddy Rumpoko selama ini jangan melupakan perlunya diberi garis tegas bahwa tindakan penyalahgunaan wewenang (korupsi, suap) adalah tindakan tercela dan melanggar hukum. Andai saja Eddy Rumpoko tidak mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadanya, kota Batu bisa jadi menyamai Thailand yang jago wisata dan pertaniannya. Seperti biasa penyesalan selalu datangnya terakhir. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H