Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film "Nyai Ahmad Dahlan", Kisah Upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

25 Agustus 2017   20:17 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:53 17186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Froebel Kindergarten 'Aisyiyah' pada 1919. Sumber foto: kumparan.com

Ia mendorong agar kaum perempuan terlibat aktif dalam pergerakan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pejuang laki-laki berjuang pada front depan, sedangkan perempuan pada front belakang. Yaitu dengan mengadakan dapur umum, penyediaan obat-obatan, perawatan, serta menciptakan rasa aman di lingkungan sekitar. Sudirman yang dikemudian hari menjadi panglima besar juga berkoordinasi dengan Nyai Dahlan dalam dalam bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan.

Tika Bravani cukup total dalam melakoni sebagai Nyai Ahad Dahlan ini. Mulai dari peran sebagai masih gadis sampai Nyai Dahlan pada usia lanjut. Kehadiran film ini cukup membantu dalam membangkitkan memori kisah kepahlawanan bangsa yang kadang mulai terlupakan. Melalui karya seni ini diharapkan dapat mempelajari sejarah sekaligus memperoleh hiburan yang tidak sekedar tontonan tetapi juga tuntunan. Di beberapa adegan ditampilkan persoalan baik keseharian sampai rumah tangga yang solusinya sudah tersurat di kitab suci ataupun contoh yang pernah dilakukan Rasulullah.

Nyai Ahad Dahlan masih diberi umur sampai Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dikumandangkan. Ia begitu bahagia akhirnya kemerdekaan dapat diraih oleh bangsa sendiri. Pada masa kolonial tidak begitu peduli kepada pendidikan bumi putera, yang akhirnya ruang kosong itu di isi oleh Muhammadiyah, Aisyiyah, Taman Siswa serta pergerakan pendidikan lainnya. Dengan berdirinya negara sendiri itulah nantinya akan menjadi tugas negara. Para pendiri negara (founding father) sudah merumuskan cita-cita luhur untuk apa negara ini harus ada dan merdeka. Yang salah satu tujuannya seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 45 : mencerdaskan kehidupan bangsa.    

       

Sumber gambar: budiono.net
Sumber gambar: budiono.net
  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun