Walaupun berada di bibir bukit dan beberapa diantaranya ada yang curam mengarah jurang, secara standar cukup aman. Asal saja di dalam kawasan ini tidak melakukan hal-hal yang konyol ataupun bersenda gurau yang berlebihan, berwisata di tempat ini cukup menenangkan. Dengan area yang tidak begitu luas, kita bisa fokus di beberapa titik dan tidak merasa "kejar tanyang" untuk menikmati semua wahana yang ada.Â
Beberapa tempat di Goa Pinus ini memang sedang dikembangkan. Hasilnya masih belum maksimal, apalagi beberapa area tanah yang sengaja ditanami rumput atau tanaman. Selebihnya dibangun aksesoris yang tematik yang masih dalam proses pengerjaan. Maka ketika berkunjung saat ini jangan terlalu kecewa dengan kondisinya yang belum 100 persen jadi. Namun di beberapa sisi sudah cukup bagus dipakai berfoto ria.
Kedepannya lagi menurut Munir akan diberi fasilitas tambahan seperti kafe dan tempat bermain. Untuk daya tarik seperti hutan pinus tetap dipertahankan dengan lansekap lembah dibawahnya. Di kawasan Goa Pinus ini merupakan suatu alternatif tersendiri diantara kawasan Gunung Banyak yang sudah melegenda. Dan kawasan dibawahnya ada destinasi wisata yang lain yaitu Taman Kelinci.
Apakah nantinya akan dibuat besar dan "profesional" tentu perlu dikaji lebih mendalam. Setidaknya keberadaan wisata ini bisa mengakomodasi masyarakat setempat sehingga tidak terpinggirkan, dan bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Perhatian pemerintah daerah ( Pemkot Batu, Pemkab Malang) setidaknya bisa difokuskan pada infrastrukturnya terutama akses jalan yang disana-sini masih banyak berlubang dan tidak rata. Masalah resapan dan aliran air juga perlu diperhatikan. Antisipasi longsor dan terkikisnya lahan setidaknya diperhatikan sejak dini, sebelum suatu saat dianggap terlambat.
Sore itu saat kunjungan cuaca sedang cerah. Semakin senja tampak kabut yang naik mulai melingkupi kawasan ini. Tinggal kita melihat dari sudut mana, adanya kabut ditambah dinginnya udara dan desiran angin kadang menambah suasana tersendiri karena jarang mendapatinya. Karena bukan wisata malam maka menjelang petang para pengunjung sudah meninggalkan tempat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H