Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Listrik Prabayar, Cara Pintar PLN Menyelesaikan Masalah

14 April 2016   09:42 Diperbarui: 14 April 2016   09:55 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Panel meter listrik prabayar. Pelanggan memantau sendiri pemakaian listriknya. Dok Pribadi"][/caption]Listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan utama. Hampir semua kegiatan yang dilakukan secara manual beralih ke elektronik. Dahulu mengisi bak mandi dengan menimba, menanak beras pakai dandang dan kompor atau tungku. Dan saat ini dengan listrik semua serba praktis dan mudah, menggunakan pompa air tanpa harus menimba, dan pakai magic jar untuk menanak beras sekaligus sebagai penghangatnya. Adanya peralatan lain seperti televisi, kulkas, pendingin ruangan, setrika dan lainnya sudah tidak terhindarkan di ruangan rumah, dan itu semua pasti membutuhkan listik sebagai tenaganya.

Maka keberadaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sangat penting dan vital sebagai kepanjangan negara untuk menjalankan amanat konstitusi bahwa segala hal yang berhubungan dengan kekayaan alam dan menyangkut kepentingan orang banyak dikuasai negara. Listrik yang begitu diperlukan di lingkungan rumah tangga (domestik) dan juga untuk kepentingan umum, seperti penerangan jalan, pompa pengendalian banjir, serta peralatan yang lain. Selain itu dunia industri juga memerlukan listrik sebagai pengerak mesin produksinya, dan secara tidak langsung akan menggerakkan perekonomian.

Keberadaan listik pun bisa berasal dari bermacam sumber pembangkit tenaga listrik, mulai dari air, matahari, angin, sampai tenaga bahan bakar minyak dan batu bara yang banyak digunakan selama ini. Dan itu semua perlu peralatan yang perlu diinvestasikan, operasional, dan perawatan. Maka pengadaan listrik yang dikelola PLN itu perlu adanya biaya. Maka pembiayaan itu juga dibebankan kepada penggunanya, termasuk dalam lingkup terkecil yaitu masyarakat.

[caption caption="Penambahan token listik (top up) dengan memasukkan angka 16 digit. Dok Pribadi"]

[/caption]Kelemahan sistem pascabayar

Sistem yang sudah diterapkan sejak dahulu dalam membayar listrik yang dikelola PLN adalah pasca bayar. Di mana para konsumen memakai listriknya terlebih dahulu yang kemudian seberapa besar penggunaan listrik itu akan tercatat di meteran listrik, sejumlah besaran listrik yang dihitung dengan besaran KWH itu yang harus dibayarkan di bulan kemudian.

Penerapan sistem itu ada beberapa kelemahan yang kadang menimbulkan persoalan tersendiri selain faktor teknis.

Rawan penunggakan. Kadang kala –tidak semua konsumen- tagihan listrik yang harus dibayarkan tidak segera dibayarkan, dan terkadang sampai lewat jatuh tempo. Alasan yang dipakai bermacam-macam, ada yang masih belum punya dana, tidak sempat membayar, dana ada tetapi masih kurang, ataupun ada “perasaan” tagihan tidak sesuai mestinya sehingga malas membayar. Dan kadang pula pembayaran listrik jadi kebablasan sampai tagihan bulan berikutnya. Tentu saja ini merugikan konsumen itu sendiri yang nantinya harus membayar denda, adanya penyegelan sampai pada pemutusan aliran listrik.

Rawan “pencurian” listrik. Instrumen pascabayar PLN yang terpasang terkadang masih menggunakan yang manual. Sehingga banyak diantara pelanggan yang “nakal” mencoba mengakalinya dengan membuat meteran itu lambat yang menyebabkan tagihan dapat ditekan. Ujung-ujungnya adalah agar tagihan yang didapatkan tidak begitu besar sebagai mana mestinya.

Terlalu banyak “birokrasi”. Adanya sistem pascabayar itu membuat “birokrasi” yang dilakukan PLN tidak efisien. Dalam sistem tersebut setidaknya ada petugas PLN harus mengecek meteran yang tertera untuk mengetahui berapa tagihan yang harus dibayarkan kelak. Pengecekan tersebut kadang kala membuat rumit dan repot petugas karena kondisi pelanggan PLN yang bermacam-macan. Meteran terkadang berada di rumah yang berpagar, sedangkan pagar keadaaan terkunci yang bisa saja penghuninya sedang keluar atau tidak mau ditemui. Kalau satu hari pagar terkunci tidak jadi masalah, bila lebih dari itu jelas akan menyulitkan petugas untuk mencatatnya. Dan bila hal itu tidak dikelola dengan baik akan timbul miskomunikasi yang ujungnya membuat keadaan yang “tidak nyaman” di kedua belah pihak.

Kesulitan diputus aliran listrik. Jika konsumen sudah menunggak tagihan listrik dan tidak segera diselesaikan maka PLN berhak menyegelnya bahkan memutuskan aliran listrik. Dan kondisi di lapangan PLN tidaklah semudah mengeksekusinya walaupun sudah sesuai prosedur. Konsumen terkadang ngotot dan ngeyel tidak mau dicabut aliran listriknya. Ketegangan sering terjadi karena satu sama lain merasa benar. Faktor non teknis inilah yang sering terjadi di lapangan, yang kadang penyelesaiannya memerlukan waktu lama.

[caption caption="Penggunaan sistem prabayar dalam upaya penggunaan yang lebih baik dan efisien. Sumber gambar www.pln.co.id"]

[/caption]Keunggulan prabayar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun