[caption caption="Pemberian bingkisan. Dok Pribadi"]
Di panti ini terdapat sekitar 34 anak asuh yang tersiri dari 8 anak SD/MI, 17 anak SMP/MTs, dan 5 anak SMA/MA. Mereka berasal dari berbagai daerah, ada yang dari lingkungan sekitar dan ada yang jauh sampai luar daerah seperti Ponco Kusumo atau Pujon. Status mereka bervariasi ada yang piatu, yatim, ataupun yatim piatu.
Alasan mereka dititipkan adalah karena kurang atau tidak ada sama sekali orang tua kandungnya. Bagi yang yatim atau piatu, orang tuanya tidak sanggup membimbingnya yang biasanya sibuk untuk mencari nafkah. Sedangkan yang yatim piatu sudah pasti kedua orang tuanya telah tiada dan tidak ada kerabat yang sanggup merawatnya.
[caption caption="Perlu hiburan, tersedia ruang santai dan nonton televisi. Dok Pribadi"]
[caption caption="Tempat menjemur pakaian. Dok Pribadi"]
Ustad Kholidul menjelaskan mereka yang dibawa ke panti ada yang dititipkan sejak balita umur 3,5 tahun, ada juga yang sudah agak besar. Dan merawat anak-anak panti tidaklah mudah perlu kesabaran dan ketelatenan. Tantangannya adalah ketika mendidik anak-anak tersebut agar menjadi baik dan berguna yang suatu saat akan kembali ke masyarakat. Sampai usia sekitar kelas 4 SD kenakalan anak-anak dianggap suatu yang wajar. Dan untuk diatas usia tersebut tantangannya lebih berat lagi karena bisa menjurus pada kenakalan yang lain.
Maka dari itu ia selalu berkoordinasi dengan guru yang mengajarnya. Jam pulang sekolah juga diperhatikan. Jika pada waktu jam seharusnya pulang tidak berada dipanti ia akan meng-cross cek kepada pihak sekolah ada waktu tambahan atau tidak. Jika tidak, dan ternyata tidak lekas pulang, ia akan meklafisikasi kepada yang bersangkutan dalam upaya pembinaan dan antisipasi untuk tidak terjerumus pada hal yang negatif.
[caption caption="Salah satu tempat wudhu. Dok Pribadi"]
Pada mulanya panti ini didirikan malah mencari anak yatim, piatu, dan yatim piatu untuk tinggal di sini. Dan lambat laun dengan tersebarnya informasi maka banyak orang yang menitipkan anaknya untuk dibina dipanti ini. Bahkan menampung juga anak jalanan, hanya saja menurut Ustad Kholidul mereka kebanyakan tidak betah tinggal di panti dan akhirnya kembali ke jalanan lagi.
Tempat panti asuhan ini berdiri pada 2008, dengan suasana yang sepi dari keramaian. Berada di sekeliling area sawah depan samping dan belakangnya. Tempat ini cocok untuk pembinaan dan terlalu terganggu akan godaan dunia luar yang penuh hedonis. Pada mulanya tempat ini dikolanya abah (bapak mertua) yang peduli pada urusan sosial. Dan lambat laun diserahkan kepada anaknya untuk mengurusi anak panti perempuan, sedangkan dirinya (sebagai mantu lelaki) menangani keseluruhan.
[caption caption="Berkunjung ke asrama perempuan yang berada pada ujung bangunan. Dok pribadi"]