Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menikmati Kesan Dibalik Steak Hotel by Holycow !

8 Desember 2012   04:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:01 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap acara kopdar yang dibungkus sebuah even pasti meninggalkan kesan yang menyenangkan. Dipenghujung tahun ini Kompasiana dan Urbanesia menyelenggarakan Get Urbanized dengan mengundang para kompasiner untuk merasakan sensasi sebagai carnivores. Carnivores sendiri adalah istilah sederhana bagi pecinta makanan yang berhubungan dengan daging. Acara tersebut bertempat di Steak Hotel by Holycow ! cabang Kemang di Jalan Kemang Raya 95 Jakarta, 1 Desember lalu.

Sesampainya di tempat tujuan saya disambut ramah dengan mbak yang manis dan mempersilahkan menulis registrasi terlebih dahulu. Setelah itu diantar ke lantai 2 ke tempat acara berlangsung. Di sana sudah banyak berkumpul para peserta dari Kompasiana dan Urbanesia. Mbak Selina Limman (Urbanesia.com) sendiri yang menyambut para peserta yang datang dan mempersilahkan menuju meja panjang yang telah disediakan. Di lantai dua itu dipisah dua ruangan yang disekat kaca begitu pula pintunya. Ruang yang satu menghadap ke jalan raya, dengan cahaya langsung dari matahari. Yang ke dua ruang yang minim cahaya agak sedikit gelap. Ini hanya sebuah opsional bagi pengunjung untuk menentukan sendiri seleranya di tempat terang atau remang-remang. Sedangkan acara sendiri berlangsung di ruang yang kedua.

[caption id="attachment_228253" align="aligncenter" width="432" caption="Mbak Selina dan mbak Wynda saling bergantian dalam mengisi acara. (Dok. pribadi)"][/caption]

Beberapa saat kemudian acara pun dimulai, mbak Selina Limman di dampingi sang pemilik mbak Wynda Mardio memberi kata sambutan dan menjelaskan seputar Urbanesia dan Steak Hotel by Holycow !. Mbak Selina dan mbak Wynda saling bergantian menjelaskannya. Steak Hotel by Holycow ! pertama kali dibuka pada bulan Maret 2010 di kawasan Radio Dalam. Mengapa harus steak? Jawabannya berawal dari sebuah kesan. Mbak Wynda menjelaskan bahwa di jaman dahulu masih booming film Warkop, dalam satu adegan ketika ketika trio warkop itu datang ke sebuah restoran.Dan ketika ditanya oleh pelayan mau pesan apa maka jawaban Dono, Kasino, Indro: ”Pokoknya yang paling enak”. Tidak lama setelah itu pelayan membawa pesanan yang diminta, setelah dilihat bahwa pesanan yang dimaksud adalah: steak. Maka jadilah kesan bahwa makanan enak itu adalah steak.

Enak adalah sebuah rasa (taste). Dalam membangun tempat di radio dalam mbak Wiynda juga mengedepankan citra rasa (flavour). Maka dibangunlah sistem yang unik di radio dalam, tempat dibuat dari bekas kontainer. Banyak manfaat yang di dapat selain biayanya lebih murah, dan yang terpenting bisa memanfaatkan barang bekas dan berarti pula mengurangi sampah. Untuk untuk listriknya sebagian besar memakai tenaga surya (solar cell), cukup keren memang.Apa kesan yang didapat? Kita yang mendapat info seperti itu akan menyatakan inilah sebuah tempat yang sangat peduli dengan lingkungan, suatu isu global yang sangat populer dan didukung saat ini: go green.

Steak Hotel by Holycow ! memberi istilah unik bagi gerainya yaitu TKP (Tempat Karnivora Pesta). Sukses di Radio dalam (#TKPRadal), Steak Hotel by Holycow ! membuka cabang lagi di Kemang (#TKPKemang) yang mulai beroperasi bulan September lalu. Dan di bulan Desember ini akan membuka cabang lagi di daerah Sabang (#TKPSabang), yang di tempat ini akan dibuat pandangan (view) langsung mengarah keTugu Monas. Dan untuk listriknya akan memakai 100% tenaga surya.

Untuk ruangan di Steak Hotel by Holycow ! didominasi warna merah. Mengapa merah? Menurut mbak Wynda, warna merah memberi  kesan rasa lapar. Walaupun pendapat ini masih di uji kebenarannya, dapat kita lihat di beberapa tempat siap saji waralaba dari luar negerijuga kebanyakan dominasi warna merah.Sambil mendengarkan penjelasan mbak Selina dan mbak Wynda, kami yang hadir dipersilahkan memesan minuman danmakanan yang akan di santap. Menu utamanya jelas steak dengan berbagaipilihan.

Kesan bahwa steak itu enak dan mahal memang tidak dapat dipungkiri. Steak merupakan olahan dari daging sapi kelas premium yang sering di sebut wagyu, yang berasal dari kata Wa (Jepang) dan Gyu (sapi).Daging wagyu ini sangat istimewa karena kehalusan dan kelembutannya, yang didapatkan dari sapi yang diperlakukan istimewa mulai dari makanannya sampai perlakuan khusus terhadap sapi tersebut.Bahkan sapi-sapi ini dijaga dalam kondisi rileks dan jangan sampai stress. Menurut mbak Wynda wagyu didatangkan langsung dari peternakan terbaik di Australia dengan kontrak eksklusif untuk menjaga kualitas dan ketersediaan bahan.

[caption id="attachment_228260" align="aligncenter" width="529" caption="Steak siap disantap...(Dok. pribadi)"]

13549407101771758615
13549407101771758615
[/caption]

Tidak lama setelah itu, sampailah pesanan di hadapan masing-masing peserta. Hidangan yang saya terima sesuai pesanan wagyu steak dengan kematangan medium ditambah kentang goreng (french fries), tumis bayam dan saus BBQ serta segelas lemon tea. Setelah daging saya iris kemudian saya kunyah, ternyata benar bahwa dagingnya benar-benar empuk dan halus. Saya coba dengan tanpa saus (original), cukup berasa juga dan lebih nikmat lagi jika bersama sausnya. Selain BBQ, saus yang disediakan ada Blackpepper sauce, Mushroom sauce atau Buddy's Special sauce. Saya juga di beri kesempatan untuk mencicipi Mushroom sauce yang merupakan favorit, rasanya gurih, harum aroma jamur beserta potongan jamur di dalamnya.

[caption id="attachment_228259" align="aligncenter" width="576" caption="Bersama menikmati....(foto oleh Erri Subakti) "]

13549405211702927404
13549405211702927404
[/caption]

Tidak semua bahan di datangkan dari luar negeri. Untuk bayam dan kentangnya merupakan produk lokal berkualitas dengan jenis organik. Mbak Wynda menjelaskan bahwa untuk bumbu dibuat sendiri yang awal mula diracik secara otodidak dengan konsep learn by doing sehingga tercipta bumbu pas dan khas ala Steak Hotel by Holycow !. Dengan mengusung kesan steak hotel, harga yang ditawarkan Steak Hotel by Holycow ! tidak akan merogah kocek terlalu dalam.

[caption id="attachment_228258" align="aligncenter" width="519" caption="Bukti betapa enaknya steak..(Dok. pribadi)"]

1354940409734001864
1354940409734001864
[/caption]

Tidak terasa hampir dua jam-an kami berkumpul dan bersantap ria. Gigit demi gigit akhirnya steak itu habis juga, para peserta terlihat sangat menikmati acara ini. Masalah enak, nikmat, nyaman merupakan suatu yang personal yang terkadang sulit diungkapkan kata-kata karena berkenaan dengan rasa dan perasaan. Pelayanan yang begitu ramah dan cekatan. Penilaian saya menikmati wagyu di Steak Hotel by Holycow ! adalah tidak bakal kecewa. Kami pun di beri bonus cupcake yang rasanya tidak kalah enaknya.

[caption id="attachment_228256" align="aligncenter" width="342" caption="Bonus cupcakes (Dok. pribadi)"]

13549402462701533
13549402462701533
[/caption]

Setelah puas bersantap ria akhirnya saatnya untuk berpisah. Sebelumnya seperti biasa dalam suatu acara, kami berfoto bersama di ruang pertama yang lebih terang. Inilah pengalamam kami yang di undang sebagai carnivores, tidak saja menikmati lezatnya sajian tetapi juga mengetahui konsep dibalik keberadaan Steak Hotel by Holycow ! itu, tidak saja mengusung rasa juga citra rasa. Menikmati hidangan tidak sekedar menjalankan fungsinya: karena lapar atau merasakan enak tidaknya, tetapi juga merasakan kesan dibalik makanan atau gedung tempat berdiri tersebut. Terima kasih buat Kompasiana, Urbanesia, dan Steak Hotel by Holycow ! yang secara bersama menyelenggarakan acara Get Urbanized di penghujung tahun ini. Bagi saya mengikuti acara ini: sangat mengesankan.

[caption id="attachment_228254" align="aligncenter" width="640" caption="Foto bersama sebelum meninggalkan #TKPKemang sumber:twitter.com(@urbanesia)"]

13549400231362308823
13549400231362308823
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun