Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(Kadang) Cita-Citaku Setinggi Tanah (Ada Benarnya Juga)

2 Oktober 2012   12:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:21 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1349182159657947056

[caption id="attachment_215884" align="aligncenter" width="300" caption="http://blog.kompasiana.com/2012/09/28/nobar-film-ccst-yuk-pra-event-kompasianival-2012/"][/caption] Cita-cita, keinginan, angan-anganatau entah nama yang maksudnya serupa kadang dapat hadir secara tiba-tiba, spontan, dan di luar dugaan. Inilah yang terjadi pada saya ketika membuka Kompasiana pada 29 September lalu sekitar jam 10-an. Ketika melihat pada kolom Info dan Pengumuman yang biasa dari admin memberi info bahwa ada kopdar dan nonton bareng gratis film Cita-Citaku Setinggi Tanah dalam even yang bertajuk NOBAR CCST KOMPASIANIVAL 2012.

Buru-buru saya membukanya, tetapi betapa terkejutnya saya bahwa peserta sudah terisi 46, masih ada 4 yang tersisa. Ada keraguan untuk mendaftar, sebab saya tahu peluangnya sangat kecil apalagi sudah banyak kompasianer yang sudah antri pada daftar tunggu. Walau peluangnya seperti 1:1000 saya putuskan untuk daftar apapun yang terjadi, saya kirim email ke kompasiana.

Sekitar jam 11-an terjawab semua keraguan dan kecemasan. Up date terakhir 50 kursi telah terisi, nama saya tidak tercantum. Kecewa memang, bisa juga demikiandengan kompasiana yang lain apalagi yang sudah terlanjur daftar. Tapi mau dibilang apa lagi, prosedur secara fair sudah dijalani dan hasil apapun suka-tidak suka, mau tidak mau harus dapat diterima. Keinginan yang sudah lama terpendam sepertinya menguap begitu saja, hanya sebuah kesalahan sepele, terlambat membuka info.

-0O0-

Dalam even itu acara yang digelar adalah nonton bareng film Cita-citaku Setinggi Tanah. Entah mengapa sang empunya film memberi judul itu, mungkin saja terobsesi kalimat bung Karno ”Gantunglah Cita-Citamu Setinggi Langit”. Jika bung Karno menyuruh kita mempunyai cita-cita yang tinggi walau sampai langit sekalipun, jika setinggi tanah mungkin artinya kira-kira cita-cita yang realistis dan tidak terlalu bombastis.

Bagi saya dan dan para kompasianer, bertemu dengan kompasianer adalah cita-cita dan angan-angan yang paling ditunggu, sebab selama ini hanya berinteraksi di dunia maya, sekali-kali perlu juga dalam situasi yang nyata. Mengumpulkan orang yang mempunyai visi dan keinginan yang sama bukanlah hal yang mudah. Acara reuni yang sering dirindukan pun kadang banyak yang bubar ditengah jalan karena tidak ada koordinasi yang baik. Kendala yang banyak terjadi adalah tidak ada kesamaan waktu, selain itu terlalu sibuk, biaya yang mahal adalah alasan yang lumrah terjadi.

Maka untuk bisa kopdar antar kompasianer yang paling evektif adalah even yang dlilaksanakan pemilik kompasiana itu sendiri. Itu sudah pasti akan memperoleh perhatian yang antusias oleh para kompasianer. Salah satunya adalah nonbar film “Cita-citaku Setinggi Tanah”, yang pasti akan dilanjutkan dengan kopdar. Adanya even semacam inilah hal yang paling ditunggu-tunggu para kompasianer. Acara semacam ini datangnya kadang tidak disangka sangka, spontan, dan tidak terduga.

Memang adara kopdar kompasiana cukup menyenangkan, hal itu bisa saya rasakan ketika mengikuti blogspot kompasiana di Surabaya. Hanya bedanya pada waktu itu kuotanya cukup banyak dan mendaftarnya tidak terburu-buru, dalam hitungan hari masih banyak tempat yang kosong. Berbeda dengan nobar film Cita-Citaku Setinggi Tanah kuotanya cepat habis tidak sampai 24 jam, padalah semua yang terdaftar sudah termasuk kompasianer terverifikasi, bisa dibayangkan kompasianer non terverifikasi bila diloloskan, dalam hitungan jam pasti ludes terisi.

Kegagalan tidak dapat berpartisipasi dalam even itu tidak hanya menyisakan perasaan kecewa, tetapi juga ada perasaan penyesalan di sana. Perasaan bercampur pengandaian jelas ada, jika saja membuka kompasiana.com lebih awal sudah jelas akan kebagian, jika saja tidak terlambat daftar sudah pasti cita-cita kopdar dan nobar akan tercapai. Rupaya seperti judul film “Cita-Citaku Setinggi Tanah” terjadi pada saya. Cita-cita dan angan hanya sampai setinggi tanah saja tidak sampai terjunjung sampai ke langit.

Tetapi ketika mendapat email balasan dari pengelola kompasianaagak sedikit lega, walaupun kalimatnya tergolong bersayap masih ada harapan di sana. Disebutkan dalam email balasan jika ada kebijakantambahan nobar dari film atau ada peserta terdaftar yang mengundurkan diri akan dihubungi lebih lanjut. Harapan kopdar dan nobar masih ada walaupun itu kecil peluangnya, peluang itu bisa terwujud hanya bila ada sesuatu yang luar biasa, orang sering menyebutnya : keajaiban!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun