Mohon tunggu...
Herwin Halman
Herwin Halman Mohon Tunggu... Buruh - Ikhlas

Ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tak Ada Keinginan Berhenti Berteriak dan Tak Ada Alasan Menolak…

8 November 2014   01:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aspal hitam , terik matahari , dan suara ceking yang mengisaratkan ada yang ganjil di ujung jalan sana,  ahhh ternyata benar , di ujung jalan sana ada demonstran yang sedang berjuang , bisa saja itu suara rakyat yang dibawakan oleh para pendemo lalu digiring ketelinga para pengguna jalan di tengah kemacetan dan kesilauan fatamorgana konstalasi politik ataukah teriknya panas ekonomi negara ini.
Di tengah kemacetan padat , tak ada hak untuk menaikkan tensi darah karna mungkin saja suara para demonstran itu ada betulnya tapi tak ada keinginan juga untuk memandang negatif polisi yang menghalau para demonstran karna mungkin juga ada salahnya.
Tapi yang pastinya para pengendara merasa terganggu , entah itu pikirannya yang berlari karna berfikir apakah ada kerabat atau keluarga di tengah tengah suara cenking para demonstran di ujung jalan panas itu, untuk merasa bimbang tentu saja kami pengguna jalan merasa di hantui apakah suara penolakan BBM ini semata mata untuk ekonomi kerakyatan negara ??? Tapi di sisi lain kami merasa bangga karna proses demokrasi berjalan.
Ahh mari mendengarkan radio di dalam besi tua ini sambil update di media sosial itu salah satu cara mengelabui kemacetan menurutku, tapi ditimeline teriakan tulisan semua menghujat para demonstran yang bersaing rating dengan hujatan ke bapak polisi, mana yang hambir benar dan mana yang hampir salah ... Itu tergantung manusianya di mana menempatkan pikirannya di tengah kesulitan ekonomi kerakyatan atau ekonomi negara.
Serahkan pada ahlinya menurutku, kabinet kerja jawabannya, mampukan mereka menjadikan kami warga yang lebih baik di bawah kepemimpinan pelopor blusukan negri ini. Pro kontra itu hal biasa tapi jangan anarkis dong !!!
Untukmu para demonstran dan bapak yang mengamankan jalan ( di baca : pemerintah ) . Kami butuh keamanan untuk kenyamanan bukan kartu kartuan untuk pengalihan isu. Hormatku Pengendara Jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun