Mohon tunggu...
Herwin Halman
Herwin Halman Mohon Tunggu... Buruh - Ikhlas

Ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teruntuk Hati yang "Semoga" Tak Salah Jalan

31 Maret 2017   01:29 Diperbarui: 1 April 2017   06:29 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hy apa kabar hati, yang hanya tuhan mampu membolak balikkannya . Semoga engkau senantiasa bertasbih dengan asma Rabb-mu, yang maha asyiek, memberi lagi mengetahui. Hanya Dia sebaik-baik tempat kembali, dan hanya Dialah tempat seharusnya setiap keluh kesah dan tangis ditumpahkan.
Setiap saat dalam samudra hidup ini memiliki makna yang teramat dalam, segala rasa, bahagia, sedih, senang, kecewa, tawa, tangis dan lainnya. Bukankah hidup tdk diciptakan hanya untuk meresapi setiap rasa yang ada? Tidakkah terlalu naif jika hidupmu untuk itu?

Rasa yang ada dalam setiap detiknya merupakan busa yang ditaburkan Allah dalam sebuah lautan bernama kehidupan. Hidup terus mengalir tanpa memperdulikan rasa yang ada di dalam hati, meski kita tertawa tak henti-henti atau ketika kita menangis tanpa henti, hidup terus mengalir, perjalanan hidup tak mungkin menunggumu.

Kadang jika tiba saatnya, akan ada pilihan yang harus kita finalkan, dan selanjutnya akan menjadi sebuah keputusan. Setiap langkah yang kita arungi dalam hidup ini hanya untuk mencari jalan yang terbaik dari sekian banyak jalan yang tercipta, meski pada kenyataannya tidak selalu yang kita pilih itu jalan yang benar. Ada sekian banyak jalan dengan masing-masing arahnya tujuannya, tak sedikit pula banyak jalan dengan satu arah yang sama, kita sendiri yang menentukan jalan mana yang harus kita lewati.

Tidak semua jalan yang baik itu benar karna tak semua yang kamu bayangkan akan membawamu ke tempat dimana ekspektasimu melayang , begitupun sebaliknya tidak semua jalan yang penuh duri akan berakhir dengan tempat yang penuh menyakitkan pula.

Pasti kalian bertanya, Bagaimana dengan persimpangan? Kadang ada waktunya kita berdiri di antara jalan untuk memilih jalan yang harus kita lalui, mencapai tujuan-tujuan yang berputar dalam kepala. Setiap pilihan yang kita ambil, tidak selalu menjadi senyum yang lebar, dalam hidup orang-orang yang kita sayangi, dalam kehidupan sekitar. Semoga tidak terjadi, efeck dilema saat berada di persimpangan jalan yang akan kita lewati agar tak ada hati yang terluka, yang lebih parah jika kita melangkah tetapi hati kita sendiri yang terluka.

Banyak pilihan jalan, Kadang satu jalan yang kita tentukan. satu jalan yang awalnya membawa senyuman, satu jalan yang kita lewati dengan suka cita, dengan semangat tak terkira, jalan yang menjanjikan kebahagiaan, tak jarang langkah kita bisa terhenti dan harus berbalik arah mencari jalan lain dengan tujuan yang sama, yaitu tenang dan bahagia.

Entah itu apakah duri yang membuat berdarah, atau kerikil yang menjatuhkan, atau bahkan bongkahan batu besar yang tidak bisa dipindahkan hingga tergores hingga berlinang darah. Tak jarang kita Kembali melupakan setiap langkah yang sudah kita tempuh, setiap detik untuk menikmati pemandangan indah sepanjang jalan, untuk menentukan langkah selanjutnya dengan jalan yang lain, Itulah takdir.

Ada yang kita lupa bahwa setiap jalan yang ada tentu punya tuan, semua jalan itu milik Allah yang maha asyek dan kita hanya melangkah dengan kehendak-Nya. Sesakit apapun duri menusuk saat melangkah, sebanyak apapun kerikil yang membuat kita terjatuh, sebesar apapun batu yang menghadang sehingga susah dipindahkan, semua sudah digariskan Allah.

Tetapi kadang itula yang menjadikan kuat, memberi pelajaran yang sangat berharga yang mungkin tidak bisa kita temukan di jalan-jalan yang lain. Setiap langkah menuju kebaikan akan selalu tercatat sebagai kebaikan, setiap langkah yang salah akan selalu mendapatkan ampunan kala kita kembali dan memilih jalan yang benar. Tapi ingat karena kata ampun itu hanya sekedar memaafkan bukan berati tak memilih jalan lain.

Teruntuk hati yang terluka karena "mungkin" salah langkah, semoga Allah senantiasa memberikan penawar untuk dapat kembali melangkah. Semoga akan ada kado-kado spesial yang tersimpan di tengah jalan yang akan ditempuh selanjutnya.

Mungkin jalan yang kita lewati sudah benar namun waktunya terlalu panjang, mungkin jalan yang kita lewati sudah benar hanya saja terlalu menyakitkan karena banyak duri dan batu menghadang, atau bisa jadi jalan yang kita lewati memang salah sehingga kita harus kembali melangkah di jalan yang benar dan mungkin juga harus MEMILIH JALAN LAIN. Juga teruntuk hati yang terluka karena jalan yang ditempuh orang lain, semoga selalu ada hikmah dan keberkahan di setiap jalan. Jika masih berlanjut mungkin saja baiknya ganti nama jalan he he he
Wallahu ya’lamu maa laa ta’lamuun..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun