Jadi, sesuai dengan pernyataan yang sering kita dengar, "Anak ini pintar sekali, pasti bawaan orang tuanya." Memang benar, faktor genetik memainkan peran penting dalam kecerdasan. Seorang anak mungkin mewarisi potensi intelektual dari orang tuanya. Namun, apakah kecerdasan itu akan terwujud sepenuhnya atau tidak, sangat bergantung pada lingkungan yang mendukungnya. Gen adalah modal dasar, tetapi tanpa pengalaman yang merangsang, potensi itu bisa saja tetap tersembunyi, tidak tergali.
Pengaruh Lingkungan: Membentuk Kecerdasan dengan Sentuhan Lembut
Lingkungan adalah kekuatan tak terlihat yang membentuk kecerdasan anak. Â Setiap kali seorang anak mendengar cerita sebelum tidur, bermain balok warna-warni, atau berlari di halaman, mereka sedang belajar, meskipun tanpa mereka sadari. Setiap tawa, pertanyaan, dan jawaban yang diberikan orang tua, semua itu adalah rangsangan yang memupuk kecerdasan anak.
Bayangkan otak seorang balita seperti spons. Pada masa ini, mereka menyerap segala hal di sekitar mereka—suara, sentuhan, pemandangan, bahkan ekspresi wajah. Pengalaman-pengalaman inilah yang membantu membentuk cara mereka berpikir, berkomunikasi, dan merespons situasi. Ketika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, rangsangan, dan dukungan, otak mereka akan berkembang dengan lebih optimal.
Jadi, Buatan atau Bawaan?
Pertanyaan ini mungkin tak memiliki jawaban tunggal. Kecerdasan adalah jalinan indah antara bawaan lahir dan hasil dari interaksi dengan dunia. Bayangkan seorang pemahat yang diberi sebongkah batu indah—ia bisa melihat potensi di dalamnya, tetapi butuh tangan yang terampil dan hati yang sabar untuk mengungkap keindahan yang tersembunyi. Begitu pula dengan kecerdasan anak. Ia bukan hanya soal apa yang diwariskan, tetapi juga bagaimana orang tua dan dunia di sekitar membantu membentuknya.
Maka, di tangan setiap orang tua, ada kekuatan besar. Dengan cinta dan perhatian, kecerdasan anak bisa tumbuh, berkembang, dan menyebarkan cahayanya sendiri. Dan pada akhirnya, kecerdasan bukanlah soal seberapa cepat anak belajar membaca atau menghitung, tetapi bagaimana mereka memahami dunia, merasakan kehidupan, dan mencintai proses belajar itu sendiri.
Kecerdasan, apakah itu buatan atau bawaan? Mungkin jawabannya adalah keduanya, dalam harmoni yang indah, seperti simfoni yang tercipta dari nada-nada alam dan tangan manusia yang memetik senar kehidupan.
Daftar Pustaka
- https://www.kcl.ac.uk/archive/news/ioppn/records/2015/august/studyoffersfirstgeneticanalysisofpeoplewithextremelyhighintelligence
- https://www.biospace.com/article/around-the-web/first-genetic-analysis-of-people-with-extremely-high-intelligence-king-s-college-london-study-/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H