Mohon tunggu...
Hervin Fahri
Hervin Fahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang belajar untuk membuat tulisan yang bermanfaat. Jika terdapat kritik atau saran tentang tulisan saya silahkan disampaikan pada kolom komentar. Anda bisa memberi rating pada tulisan saya jika Anda menyukainya. Enjoy the content :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Berbelanja Batik di Grosir Setono Pekalongan

27 Juni 2021   08:53 Diperbarui: 27 Juni 2021   09:00 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Grosir Batik Setono (dokpri)

Ketika sedang berbelanja batik kalian pasti akan menemui berbagai model yang bermacam-macam. Seringkali kalian akan menemukan motif batik yang sangat menarik perhatian anda dan ingin segera memilikinya. Akan tetapi, perlu kalian ketahui bahwa para penjual mampu mengetahui apa yang kalian inginkan dari ekspresi yang kalian tunjukan.

Pedagang akan memanfaatkan hasrat yang kalian miliki untuk memiliki barangnya yang dijual. Mereka kemungkinan besar tidak akan melepaskan pakaian yang dijual ketika anda menawarnya. Hal ini dikarenakan mereka meyakini jika kalian akan berani membelinya meskipun harga yang ditawarkan lebih mahal. 

Maka dari itu, bersikaplah seolah kalian mempunyai minat untuk membeli tapi tidak terlalu menginginkan barang yang mereka tawarkan. Kuasailah hasrat yang kalian miliki agar kalian sukses dalam bernegosiasi.

2. Jangan berfokus pada satu objek

Pada kawasan Pasar Grosir Setono kalian tidak hanya menemukan satu atau dua pedagang batik. Di sana terdapat puluhan kios yang menjual berbagai macam batik yang bervariatif. Maka dari itu, ketika kalian berbanja di sana jangan hanya fokus pada satu kios atau satu jenis pakaian. 

Jika kalian hanya berfokus pada satu kios saja kalian tidak bisa membandingkan harga barang-barang yang sejenis dari kios lain. Kalian memiliki kemungkinan untuk menemukan batik yang sama dengan harga lebih murah jika tidak berfokus pada satu kios saja.

3. Negosiasi

Berbelanja di pasar tradisional tidak seperti ketika berbelanja di Mall. Harga jual barang yang ada di Mall merupakan harga paten kecuali jika memang terdapat promo dari pihak Mall. Sedangkan harga barang yang ada pada pasar tradisional bersifat fleksibel atau bisa ditawar. 

Maka dari itu, pihak penjual juga telah menyiapkan harga untuk negosiasi. Harga ini akan memberikan rentang dari harga yang ditawarkan hingga harga minimum barang akan dilepas oleh penjual.

Maka dari itu, kalian dapat memulai menawar barang yang ditawarkan dengan 60% dari harga yang ditawarkan. Sebagai contoh jika penjual menawarkan harga 1 lembar kain batik seharga 100 ribu rupiah maka mulailah menawar dengan harga 60 ribu rupiah.  

Lalu jika penjual tidak menyetujuinya tetaplah melakukan negosiasi dengan target maksimal 75% dari harga yang ditawarkan. Jadi jika mengambil contoh di atas, jangan mengambil harga di atas 75 ribu rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun