"Bekerja tak melulu soal gaji tapi juga kenyamanan menjadi qoentji penting," sahut si A dengan posisi division head.
"Gua tetap milih gaji, karena nyaman aja ga cukup buat beli MAKAN," sahut si B dengan posisi staf biasa.
Membandingkan dua pernyataan dari dua orang yang berbeda dengan posisi pekerjaan berbeda pula rasanya menggelitik untuk direnungkan nih, soalnya menarik banget.
Jadi pertanyaannya adalah kalau mau masuk kerja pilih gaji besar meski lingkungan kerja toxic atau gaji kecil tapi lingkungannya itu menyenangkan dengan rekan kerja like family?
Bagi saya pribadi, dua hal ini menjadi poin penting untuk menjadi tolok ukur, apakah kelak ketika bergabung dalam perusahaan saya lanjut berkarir pada satu tempat atau sebaiknya saya mencari-cari lagi pekerjaan lain.
Setiap orang punya banget standar yang berbeda, tidak bisa disamakann meski dengan saudara kandung sekalipun.
Jika, seandainya, bagi saya gaji kecil dengan lingkungan mengasyikkan is better than gaji besar dengan lingkungan toxic, belum tentu pilihan ini juga menarik bagi kakak saya, barang kali ada hal lain yang jadi pertimbangan buat dirinya.
Menariknya, dalam case ini, banyak terjadi dan dirasakan oleh siapapun! Ada sih yang dapat gaji gede dengan lingkungan kerja yang asyik, itu beneran REZEKI NOMPLOK! Tapi, probabilitas mendapatkan hal tersebut seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.Â
Terus gimana dong?
Bila dari sudut pandang saya, maka untuk menjatuhkan pilihannya adalah melalui status pernikahan si karyawannya.Â
Menikah Vs Single
Apa hubungannya sama status pernikahan si karyawan? Ada hubungannya, malah hubungannya itu erat sekali hingga tak bisa untuk dipisahkan.