Kamis, 1 Agustus 2019
BLITAR tanaman cabe dapat tumbuh subur apabila kebutuhan hidupnya tercukupi diantaranya adalah air. Untuk mengatasi kendala kekurangan air akibat kemasu panjang petani membangun sumur pompa bahkan ngga tanggung tanggung ada yg menggunakan air PDAM untuk mengairi sawahnya (ngga usah di bayangkan berapa cost nya). Kemudian untuk mengefisiensikan penggunaan air sumur dan PAM tersebut petani menggunakan teknologi infus untuk menyiram tanamannya.
Namun ironisnya air yang tersedia belum mencukup, untuk menambah ketersediaan air yang ada petani ngga kekurangan akal mereka bergotong royong membangun embung embung penadah air. Dengan adanya embung embung tersebut diharapkan nantinya pada musim hujan akan terpenuhi air dan dapat dipergunakan mengairi tanaman pada musim tanam berikut nya.
Survei potensi UMKM kali ini pada komoditas cabe Blitar melibatkan Ibu Ulfie Bag Perekonomian Blitar, Bp. Wawan Kadistan & Pangan Blitar, Champions dan Gapoktan Cabe.
Dari hasil survei awal dapat diketahui kendala utama yang dihadapi petani cabe Blitar adalah harga di saat panen raya stok melimpah harganya anjlok, yang kedua adalah kebutuhan air untuk mengairi tanamannya, di saat paceklik meski harga cabe di tingkat petani bagus namun produksinya merosot jauh akibat banyak tanaman cabe yang mati dan kekeringan.
Hasil survei ini tentunya perlu diperdalam lagi bersama pemangku kepentingan dan petani untuk bersama sama mencari solusi terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H