Mohon tunggu...
Heru Tri Budi
Heru Tri Budi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Teman sharing keluarga dalam obrolan seputar kesehatan emosional, spiritual, relasional dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Mulai Ada Pohon Terang di Perayaan Natal?

20 Desember 2018   07:09 Diperbarui: 22 Desember 2018   07:53 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki minggu-minggu Natal kita akan menjumpai Pohon Terang atau Pohon Natal terpasang di rumah-rumah, di gedung gereja, di kantor atau di mal -- dihiasi dengan aneka ragam hiasan dan kerlap-kerlip lampu. Sebenarnya dari mana asal mula tradisi memasang pohon Natal ini? Tidak diketahui secara persis siapa yang memulai tradisi tersebut, namun ada cukup banyak legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen.

Ada sebuah legenda yang mengatakan tentang seorang pendeta Inggris bernama St. Boniface. Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, St. Boniface merobohkan pohon oak itu dengan pukulan tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.

Cerita lain mengisahkan tentang Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Dia sangat terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang ke rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.

Ada pro-kontra tentang pohon Natal ini.  Bagi yang anti pohon Natal mengatakan, bahwa pada jaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Ada gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari.

Yang setuju mengatakan, bahwa Pohon Natal bukanlah suatu keharusan sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain . Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan "hidup kekal", sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya. Bagaimana dengan Anda? Setuju atau tidak setuju, hal yang harus ada dalam perayaan Natal adalah: sudahkah terang Allah mengusir kegelapan dalam hidup Anda?

"Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan." (I Yohanes  1:5)

Selamat Hari Natal. Selamat menikmati terang Ilahi.

hatebe/20/12/18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun